KEDIRI – Berbeda dari sebelumnya, Tahun 2023 ini penyaluran bantuan sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan dilaksanakan melalui Himbara (Himpunan Bank Negara) dan PT Pos Indonesia. Hal ini disampaikan Paulus Luhur Budi, Kepala Dinas Sosial saat membuka rapat koordinasi bantuan sosial BPNT Tahun 2023, Senin (20/3).
Rakor yang diselenggarakan di aula pertemuan Dinas Sosial dengan menghadirkan Lurah, kasi kesos kelurahan se-Kota Kediri, perwakilan Bank Mandiri dan PT POS tersebut membahas mekanisme pelaksanaan penyaluran bansos PKH dan BPNT yang diharapkan berjalan lancar.
Paulus menuturkan penyaluran BPNT tidak lagi melalui e-warung, namun ditransfer melalui rekening bank masing-masing dan dapat dicairkan dengan penarikan uang tunai melalui ATM. Bantuan sosial kali ini akan diserahkan kepada 10.935 penerima PKH dan 26.682 penerima BPNT. Lebih lanjut Paulus mengatakan dikarenakan adanya perbaruan data, jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jumlah penerima bansos pada tahun ini turun dibanding tahun sebelumnya yang kisaran jumlahnya mencapai 28.000 penerima. Untuk mekanisme penyalurannya, bansos BPNT oleh pusat dititipkan ke Bank Mandiri sebanyak 24.235 KPM dan sisanya 2.247 disalurkan lewat PT. Pos. Sedangkan untuk penerima PKH, sebanyak 10.935 disalurkan lewat Bank Mandiri dan sebanyak 481 disalurkan melalui kantor pos,” jelasnya.
Paulus menambahkan, awal bulan Maret lalu bantuan sosial BPNT maupun PKH sudah turun secara bertahap. Sesuai Peraturan Menteri Sosial, penerima bantuan sosial ialah keluarga penerima manfaat yang sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jika ada perubahan usulan tentang calon penerima bantuan, Paulus melanjutkan kelurahan bisa segera mengusulkan melalui aplikasi SIKS-NG.
“Terkait bantuan ini posisi kita lebih ke pasif karena kewenangan semuanya ada di pusat. Jadi ketika Rembug warga kemudian muncul perubahan usulan calon penerima bantuan sosial, bisa diajukan untuk masuk daftar DTKS melalui aplikasi SIKS-NG setiap tanggal 16 s.d 25 setiap bulannya. Selanjutnya bisa di cek lagi apakah daftar usulannya sudah masuk atau belum. Masing-masing kelurahan juga sudah diberikan akses dan bisa membuka aplikasi SIKS-NG jadi tidak harus ke Dinas Sosial,” ujarnya.
Untuk nilai bantuan sosial PKH, Paulus menjelaskan jumlahnya bervariasi sesuai dengan komponen yang ada, yakni jenjang pendidikan anak, lanjut usia, balita, dll. “Kalau keluarga tersebut memiliki anak SD, SMP, SMA, atau komponen lain yakni lansia, ibu hamil maka jumlah bantuan bervariasi dan ini sudah kita sosialisasikan ke penerima bahwa maksimal anak yang ditanggung oleh PKH hanya dua. Sudah disimulasikan juga oleh teman-teman bahwa dalam satu KK maksimal ada 4 komponen itu, tidak bisa semuanya,” terangnya.
Adapun Tata cara pengambilan bansos, dijelaskan Paulus akan disalurkan ke rekening KPM melalui ATM Bank Mandiri. pengambilan juga bisa dilakukan di kantor cabang dengan membawa kartu ATM KKS, fotocopy KK dan KTP.
“Penyaluran akan disampaikan melalui bank mandiri. Untuk masyarakat yang jauh dari ATM, Bank Mandiri akan memfasilitasi penyaluran bansos melalui mobil keliling dan akan dikoordinasikan dengan kelurahan. untuk yang 30 hari ternyata ada yang belum diambil atau belum memiliki rekening, maka penyalurannya akan dialihkan melalui Pos,” jelasnya.
Paulus berharap penyaluran bansos bisa dilaksanakan dengan lancar dan tepat sasaran. “Kami menitipkan masalah bansos ini kepada panjenengan yang ada di kelurahan dan didampingi teman-teman pendamping PKH, TRC dan relawan yang lain. Apabila di lapangan menemukan penerima bantuan yang tidak tepat sasaran atau ada warga kurang mampu yang belum menerima bantuan, bisa dilaporkan ke kelurahan sehingga penerimanya tepat sasaran dan benar-benar membutuhkan,” pesannya.
editor : Nanang Priyo Basuki