KEDIRI – Dalam pers conference usai pertandingan Persik Kediri melawan Bhayangkara FC berakhir dengan skor 2 – 0 untuk The Guardian, Rabu malam. Pelatih Kepala Joko Susilo mengaku, murni kesalahan anak asuhnya. “Sungguh sangat kecewa terkait hasil dan saat permainan. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan saat di meeting. Kesalahan passing dan buang out kenapa harus terjadi,” ungkapnya.
Bahwa dalam pertandingan kelima, memang dialami semua semua tim Liga 1 dalam keadaan menurun. Namun menjadikan catatan Coach Getuk sapaan akrab Pelatih Kepala Persik, anak asuhnya tidak bermain taktis di lapangan. Bila alasannya kondisi menurun, sebenarnya tidak menjadi alasan dan taktik harus tetap dijalankan
Begitu juga Ibrahim Sanjaya, winger Persik Kediri biasanya bermain lincah dan aktif membantu penyerangan mengakui kemampuan tim lawan. Bahwa dirinya bersama teman-teman lainnya telah bekerja keras. “Kami akan lebih bekerja keras. Saya harus belajar dari pertandingan ini untuk lebih baik lagi
Tentunya ini terasa aneh, bahwa tidak ada rotasi di sejumlah pemain kunci bahkan menyimpan sejumlah pemain berkualitas termasuk dua pemain asingnya. Kemudian Coach Getuk justru menyampaikan taktik tidak berjalan. Pertanyaannya, apa terjadi sekarang dalam tim Macan Putih? Memiliki pemain muda berkualitas, kemampuan Joko Susilo juga tidak diragukan saat duduk di kursi pelatih. Apakah karena faktor internal manajemen?
Editor : Nanang Priyo Basuki