KEDIRI – Pelaksanaan program vaksinasi dengan sasaran ibu hamil dianggap terobosan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui TP PKK. Namun berdasarkan data dari 699 ibu hamil harusnya menerima manfaat, 30% tidak hadir saat digelar acara di Taman Sekartaji pada Sabtu (07/08).
Disampaikan Ketua TP PKK Pemerintah Kota Kediri, Feronica Abu Bakar, bahwa pihaknya mendorong ibu hamil yang memenuhi syarat dan ketentuan dipersilahkan datang untuk divaksin. “Angka kematian ibu hamil naik dan rata-rata belum divaksin. Karena aturan vaksinasi untuk ibu hamil baru turun, silahkan datang ke puskesmas terdekat karena diberi slot khusus
Dibenarkan dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, bahwa selama Bulan Juli untuk angka kematian ibu hamil terdapat 9 kasus. Untuk itu perlu diantipasi salah satunya divaksin agar tidak terpapar. “Sepertinya memang ada yang tidak mau divaksin. Kami masih butuh sosialisasi lagi, padahal rencana dituntaskan hari ini,” ungkapnya.
Berdasarkan data, dia menyampaikan mencapai 40% tidak hadir dengan beragam alasan berdasarkan laporan disampaikan PKK dan bidan wilayah. “Informasi di lapangan dan mudah-mudahan tidak salah, dilarang oleh suami hampir 30% hingga 40%. Sisanya ada yang keluar kota dan tidak enak ini laporan dari tim,” terangnya
Salah satu ibu hamil penerima manfaat, Siska Wiyan Sari (29) warga Kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto mengaku bersyukur dirinya mendapatkan kesempatan divaksin. “Kehamilan saya usia 21 Minggu, dari kader yang menghubungi setiap ibu hamil di kelurahan. Sebelum vaksin di swab antigen dulu, baru diperbolehkan berangkat vaksin hari ini,” terangnya.