KEDIRI – Pertemuan bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dihadiri Ketua DPRD Dodi Purwanto, Dandim 0809 Letkol. Inf. Rully Eko Suryawan, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarrok, Kepala Kementerian Agama HM. Zuhri dan Ketua Umum Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Murtaji. Digagas Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi S.I.K., digelar di Aula Mapolres Kediri, pada Jumat (18/02)
Pasca kejadian salah satu patung di pintu masuk Pura Joyo Amijoyo berada di Dusun Kalinanas RT. 02 RW. 01 Desa Kalipang Kecamatan Grogol. Langsung mendapat respon dari Kapolres Kediri Kota. Pertemuan pun mengundang sejumlah pihak, termasuk Forpimka Grogol. “Salah satu patung di pintu masuk pura keadaan rusak pada Kamis malam. Terkait hal tersebut, kami baru selesai menggelar pertemuan dengan FKUB serta pihak terkait,” jelas AKBP Wahyudi.
Kapolres Pesankan Patung Baru

Atas kejadian ini, dihadapan para jurnalis, Kapolres Kediri Kota berpesan, jangan ada pihak-pihak berusaha memperkeruh suasana. Atau dengan sengaja membuat konten ingin memecah belah kerukunan antar umat beragama. “Bahwa atas kejadian ini, kami pastikan hubungan antar umat beragama masih terjaga cukup baik. Ini murni insiden dan diduga hasil penyelidikan awal, rusak karena faktor ketidaksengajaan,” tegasnya.
Sebagai bukti hubungan baik, bahwa pada pura tersebut juga digelar acara latihan karawitan dan penabuhnya merupakan lintas agama. “Kami memang ada kegiatan karawitan dan diikuti penabuh dari lintas agama, ada dari muslim dan nasrani,” jelas Murtaji. Adapun terkait patung tersebut, disampaikan Imam Mubarrok, bukan merupakan situs purbakala dan murni patung sengaja dipasang di pintu gerbang.
Menutup wawancara, Kapolres Kediri Kota berjanji dalam waktu dekat akan datang ke lokasi pura. “Saya akan secepatnya datang ke sana, sebagai bentuk apresiasi atas kerukunan antar umat beragama di Desa Kalipang. Kami akan ganti patung tersebut dengan yang baru. Meski demikian, kami tetap bersikap profesional meski pihak pura tidak mempermasalahkan, penyelidikan tetap dilakukan,” tegas AKBP Wahyudi.
editor : Nanang Priyo Basuki