KEDIRI – Sedikitnya 25 anak yatim piatu dan dhuafa mendapatkan santunan oleh LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI ) dan Aliansi Wartawan se-Jawa Timur (AWAS). Acara bertema Berbagi Berkah Bersama Anak Yatim, digelar Selasa (18/04) bertempat di Sekretariat AWAS, Jalan Bunga Gg 1 nomor 3 Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Hadir dalam acara ini, para ketua divisi dari AWAS dan GMBI serta turut hadir Ketua Gadapaksi. Santuan disalurkan berupa makanan berbuka, uang saku, 5 kilogram beras serta doorprize hadiah. Berupa uang tunai, bagi anak yang bisa menjawab pertanyaan seputar ilmu agama.
Hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya belajar agama sebagai pondasi untuk menjadi muslim yang taat dan berakhlak baik.
“Kegiatan berbagi rutin dilaksanakan bukan hanya ketika Bulan Ramadan, namun di bulan penuh berkah ini tentu saja berbuat kebaikan dengan berbagi memiliki manfaat yang banyak,” jelas Noer sapaan akrab Ketua AWAS.
Masih kata Noer, kebersamaan yang terjalin ini tentu akan berdampak positif kepada masyakat dalam upaya menciptakan kerukunan untuk saling menghormati, menghargai atas segala bentuk perbedaan agar menjadi rahmat.
“Berbagai implikasi ragawi, rohani dan sosial akan kita alami bersama. Karena Ramadan merupakan penghulu dari segala bulan (Sayyidusyhur), di dalamnya terkandung limpahan keutamaan yang tidak ditemukan pada bulan-bulan lain. Kedalaman keutamaan sebagai bulan pendidikan guna mentrasformasi proses pendidikan dan pembelajaran serta media untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” terangnya.
Diterangkan Ketua GMBI Distrik Kediri Raya, Indra Eka Januar. “Berbagi dengan yatim dan dhuafa bukan hanya sebuah ritual Bulan Ramadan, melainkan sebagai bentuk amalan. Kami juga mohon doa, agar selalu untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat luas, meningkatkan kepekaan dan kepedulian berbagi dan implikasi lain,” jelasnya.
Mendorong manusia untuk berbuat jujur, kasih sayang, toleransi, solider, sportif, tidak arogan dan tidak menimbulkan kerusakan. Harapan ingin disampaikan Indra Eka Januar, peningkatan kualitas penghayatan individu terhadap universalitas nilai-nilai kemanusiaan.
Editor : Nanang Priyo Basuki