KEDIRI – Empat tahun sudah RSUD Kilisuci Kota Kediri hadir sebagai pelita kesehatan di tengah masyarakat. Dalam semangat memperingati hari jadinya yang keempat, rumah sakit ini menggelar kegiatan donor darah pada Selasa (17/6) pagi, mengusung tema penuh makna: “Empat Tahun Bersama Melayani, Menuju Sehat dan Bahagia.”
Tak kurang dari 35 peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka datang, menyumbang darah, sekaligus membagi harapan. Sebab bagi RSUD Kilisuci, tetesan darah bukan sekadar cairan merah—melainkan wujud cinta, semangat hidup, dan komitmen melayani.
plt. Direktur RSUD Kilisuci dr. Endiani Roosiwardhani melalui Erwanto, SKM., M.Kes., selaku Kabid Penunjang, menyampaikan bahwa kegiatan ini diutamakan untuk para karyawan internal. Namun, pintu rumah sakit dibuka lebar untuk siapa pun yang ingin berbagi, termasuk mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri dan warga RT sekitar.
“Semoga ini menjadi budaya sehat yang tumbuh dan berkembang. Tak hanya seremonial ulang tahun, tapi jadi agenda rutin tiap tiga bulan,” ujarnya, dengan harapan yang tulus.
Perayaan HUT ini pun dirangkai indah dengan berbagai kegiatan: lomba olahraga yang memupuk semangat kebersamaan, lomba karaoke yang mencairkan suasana, hingga pemeriksaan pap smear gratis yang berlangsung dari 16 hingga 21 Juni. Semua berujung pada puncak syukuran tanggal 21 Juni 2025, sebagai penutup harmoni dari perjalanan empat tahun.
Dari sisi teknis, kegiatan donor darah ini tak lepas dari peran PMI Kota Kediri. Nia Umniatu, penanggung jawab dari PMI, menjelaskan bahwa seluruh peserta telah melalui proses skrining kesehatan. Tak hanya itu, mereka juga menerima bingkisan sederhana: wafer, susu, sari kacang hijau, dan vitamin—sebuah penghargaan kecil untuk kontribusi besar.
“Donor darah ini tak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tapi juga menyehatkan diri sendiri. Ibarat medical check-up tanpa biaya, karena darah pendonor juga diperiksa untuk hepatitis, HIV, dan sifilis,” paparnya.
Sementara itu, Nanik Mardiyana, salah satu peserta, mengaku telah lebih dari sepuluh kali mendonorkan darah sejak masa sekolah. Anggota komunitas Palasmania ini kembali aktif setelah jeda, membawa semangat yang tak pernah padam.
“Tubuh terasa lebih sehat, tekanan darah lebih stabil. Saya percaya, memberi darah adalah memberi kehidupan,” ujarnya lembut.
Lebih dari sekadar kegiatan rutin, RSUD Kilisuci berharap semangat ini menular. Bahwa pelayanan bukan hanya milik tenaga medis, tapi bisa menjadi semangat kolektif masyarakat. Menuju hidup yang lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih peduli satu sama lain.
jurnalis : Anisa Fadila