KEDIRI – Hingga berita ini diturunkan, kondisi puluhan sumur di wilayah Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren dinyatakan belum bisa dikonsumi karena diduga tercemar. Saat dicium masih beraroma bau mirip bahan bakar jenis solar. Sebagian warga lainnya menyebut seperti bensin.
“Airnya masih bau seperti buah kelengkeng. Kami terima bantuan dari SPBU berupa air galon setiap hari, namun sudah 2 hari ini tidak dikasih,” ucap Semi, warga setempat kali pertama mengadu adanya pencemaran.
Dia pun membenarkan jika masih dilarang mengkonsumsi air dari sumurnya seperti disampaikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang Minggu lalu melakukan sidak. “Airnya sudah tidak digunakan lagi, dilarang sama pak wali kota. Tidak boleh diminum, tidak boleh buat mandi. Kalau mandi pakai air tandon dari pak wali kota. Sehari dikasih 2 kali isi ulang air tandon pagi sama sore,” imbuhnya.
Terlihat sejumlah orang dari DLHKP memasang tandon air di halaman rumah penduduk pada Selasa sore. “Dulu tidak pernah seperti ini baunya, air-nya terasa pliket. Yang dekat bekas joglangan tempat pembuatan batu bata malah tidak bau. Saya belum tahu penyebabnya, saya juga belum tahu hasilnya setelah diperiksa airnya,” terangnya.
Dikabarkan tim penyidik Satreskrim Polres Kediri Kota turun melakukan penyelidikan terkait pencemaran ini. Hal ini dibenarkan Kasi Humas Ipda Nanang Setyawan saat dikonfirmasi kemarin. “Memang benar, namun untuk hasilnya kami belum menerima laporan dari Reskrim. Akan kami tanyakan hasilnya,” jelasnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setiawan Editor : Nanang Priyo Basuki