KEDIRI – Kalimat sambutan diucapkan Abdullah Abu Bakar, selaku Ketua DPD PAN Kota Kediri. Saat mendampingi pasangan FREN, Ferry Silviana Feronica – Regina Nadya Suwono berkunjung ke Kantor PCNU Kota Kediri, Jumat lalu.
Rupanya masih menjadi perbincangan hangat di kalangan para ulama dan sejumlah pengurus PCNU.
Diketahui bersama, PCNU sengaja ingin mengetahui sejauh mana visi misi para calon kepala daerah, akan memimpin Kota Kediri selama lima tahun ke depan. Sebelumnya, para pengurus PCNU menerima pasangan MAPAN, Vinanda Prameswati – KH Qowimuddin Thoha.
Dalam kalimat tersebut, Mas Abu menyatakan jika pemerintah telah kerjasama dengan PCNU dan Muslimat.
“Anggaran yang kita keluarkan sekitar 50 miliar, diantaranya untuk masjid, musala dan guru madrasah. Untuk guru madin 2,5 miliar, guru TPQ 4,9 miliar, majelis taklim 504 juta. Total sejak tahun 2019 hingga 2024, mengucurkan untuk PCNU 46 miliar,” ucapnya.
Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Jalil dikonfirmasi usai pertemuan dengan FREN, awalnya terlihat kurang berkenan. “Saya pribadi berharap walikota terpilih sing ngerti NU,” jelasnya, menjawab sambutan yang dilontarkan Mas Abu.
Ketua DPC Gerindra Katino pun akhirnya angkat bicara, bahwa anggaran tersebut dipastikan dari APBD Kota Kediri. Bukan hanya NU, namun semua organisasi keagamaan lainnya di Kota Kediri, juga menerima tergantung kebutuhan dan skala prioritas. Itu murni APBD,” tegasnya.
LSM Saroja pun angkat bicara, melalui Supriyo yang juga Ketua Aliansi LSM Kediri Bersatu mengaku tidak percaya jika anggaran sebesar itu untuk PCNU dari kantong pribadi Mas Abu saat menjabat wali kota.
“Ini namanya mau memecah belah di internal NU. Harusnya diperjelas sumber anggaran darimana? Apakah hanya NU yang menerima bantuan? uang dari APBD atau kantong pribadi?,” jelasnya.
Sementara Gus Qowim, Calon Wakil Wali Kota Kediri dari paslon nomor urut satu mengaku kaget saat mendengar pernyataan disampaikan Ketua DPD PAN. Diketahui bersama, pada masa itu Gus Qowim ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Mas Abu dan almarhummah Ning Lik.
“Bagaimanapun saya tetap taat dan hormat kepada Gus Ab. Beliau adalah ketua kami dan saya kira semua organisasi juga mendapatkan bantuan. Karena perlu diingat, ini merupakan tugas pemerintah. Jika pun kami terpilih juga akan melakukan hal yang sama namun tidak perlu disampaikan di forum, kuatir muncul salah paham,” ungkapnya.
editor : Nanang Priyo Basuki