KEDIRI – Meski sama-sama memainkan sepak bola menyerang, dalam pertandingan pekan ke-20, antara Persik Kediri melawan PSM Makasar. Tidak satupun tercipta gol dalam laga pekan ke-20 BRI Liga 1 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali, Selasa (18/01). Yang terjadi justru wasit Yudi Nurcahya dari Jawa Barat terpaksa menggeluarkan 6 kartu kuning. Atas hasil ini, Coach Javier Roca mengaku dalam jeda 10 hari akan fokus memperbaiki finishing.
Permainan ngotot dan menjurus keras justru diterapkan anak-anak Persik Kediri. Sementara anak asuh Jakob Gal bermain cukup tenang dan lebih disiplin dalam menjaga pertahanan dari serangan dibangun Antoni Putro dkk. Sangat terlihat striker Persik, Youssef Ezzejjari dibuat tak berkutik dan sejumlah peluang seharusnya tercipta gol justru mudah ditangkap kiper lawan.
“Kami berusaha merubah formasi agar kembali bangkit. Anak-anak telah menjalankan instruksi namun kami akan perbaiki menjelang pertandingan berikutnya. Dalam jeda pertandingan selama 10 hari, kami akan perbaiki finishing,” jelas Coach Javier Roca usai pertandingan.
Lalu kenapa kesulitan menciptakan gol? Pelatih Kepala Persik beralasan karena tim lawan disiplin menjaga pertahanan dan menumpuk pemain di kotak pinalti. “Karena PSM punya banyak pemain fefender cukup bagus, mereka kumpulkan banyak orang di kotak pinalti dan kita kesulitan untuk shooting gol. Lalu mereka mampu membaca permainan kita,” imbuhnya.
