KEDIRI – Kepala SMAN 3 Kediri, Tri Erlinawati, kembali menunjukkan ketegasannya dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang di dunia pendidikan. Dengan kepala dingin dan sikap bijaksana, ia menanggapi beredarnya informasi di media sosial terkait dugaan adanya pungutan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Isu ini mencuat setelah sebuah akun bernama @Bima***sana mengunggah komentar di sebuah grup media sosial. Dalam unggahannya, ia menulis:
“Lur… mau tanya… kira-kira ada nggak ya yang senasib dengan keluarga saya… waktu pendaftaran di SMA Negeri 3 Santren ditarik biaya gedung senilai 3 juta ke atas?”
Namun, komentar tersebut tidak bertahan lama. Tak lama setelah diposting, unggahan itu menghilang, dan akun tersebut berubah status menjadi privat. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa narasi tersebut sengaja dibuat untuk menyudutkan pihak sekolah, terlebih mengingat SMAN 3 Kediri merupakan salah satu sekolah favorit di kawasan Jalan Mauni, Kelurahan Bangsal, Kota Kediri.
Menanggapi hal tersebut, Tri Erlinawati menegaskan bahwa seluruh proses PPDB di SMAN 3 Kediri berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa adanya pungutan liar, praktik titipan, maupun bentuk pelanggaran lainnya.
“Saya pastikan bahwa semua tahapan seleksi dilaksanakan secara transparan dan sesuai regulasi. Kami tidak pernah memungut biaya yang tidak semestinya,” ujar Tri Erlinawati, Jumat (4/7).
Tri mengaku enggan terlalu jauh menanggapi isu ini karena khawatir justru memperkeruh suasana pendidikan di tengah proses belajar mengajar. Namun, ia menyampaikan bahwa sekolah tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin melakukan klarifikasi secara langsung.
“Sebagai lembaga pendidikan, apalagi saya adalah kepala sekolah baru, tentu saya berkomitmen menjaga integritas dan menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh. Bila ada pihak yang merasa perlu penjelasan resmi, kami siap memberikan klarifikasi secara terbuka,” tandasnya.
jurnalis : Anisa Fadila