KEDIRI – Pemerintah Propinsi Jawa Timur melakukan sidak di sejumlah tempat usaha di Kota Kediri. Hasilnya, di sejumlah rumah makan, hotel dan laundri ditemukan penggunaan tabung Lpg3 kg biasa disebut melon. Turut mendampingi sidak, Dinas Perdagangan dan Industri (dipserindagin), Bagian Ekonomi, Hiswana Migas dan Pertamina.
Sidak ini dipimpin Nur Cahayati, Koordinator Sumber Daya Alam pada Biro Perekonomian Propinsi Jawa Timur, Rabu (02/08). Kegiatan ini sebatas pembinaan bila terdapat tempat usaha kedapatan memakai LPG Melon dan diminta segera mengganti dengan Bright Gas.
Adapun tempat disasar, rumah makan Bebek Ijo Bu Yayuk, laundry di Pesantren dan Tri Star Hotel ditemukan memakai untuk resto dan cafe. Sementara untuk Viva Hotel dan salah satu peternakan di Lingkungan Karanganyar Ngronggo tidak kedapatanmemakai LPG bagi rakyat miskin
“Ini merupakan agenda program kerja kami, kebetulan di akhir-akhir ini banyak penyalahgunaan LPG. Sehingga ada kelangkaan apalagi di Kediri. Saya baca di media, gencar sekali media menyiarkan kalau Kediri langka LPG. Ternyata setelah kita turun kelangkaan tidak ada, hanya ada penyalahgunaan saja,” jelas Nur Cahayati.
Pihaknya telah bekerjasama dengan Pertamina dan Hiswana migas, kepada para pengusaha dalam sehari memiliki omzet minimal Rp. 1,5 juta untuk berganti LPG non subsidi.
“Kita masih pembinaan belum penindakan. Untuk pengusaha hotel dan lainnya, pada tabung tertulis untuk orang miskin, tolong haknya mereka kita berikan. Karena pengusaha mampu beli yang 12kg dan jangan beli yang melon,” terangnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki