KEDIRI – Mendapat banyak aduan terkait pelayanan kesehatan terutama pada rumah sakit milik Pemerintah Kota kediri terkendala BPJS Kesehatan. Menjadikan DPRD Kota Kediri menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) menghadirkan Dinas Kesehatan serta pihak terkait dengan pelayanan kesehatan, di ruang Komisi C.
Dipimpin Agung Purnomo selaku Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, ditegaskan bahwa harus terjadi perubahan peningkatan. Terkait layanan kesehatan khususnya bagi warga kurang mampu dengan dibuktikan KTP Kota Kediri.
“Kenyataannya kan berbeda, tidak sesuai dengan teori yang disampaikan. Makanya saya tegaskan, bahwa rumah sakit harus menerima semua pasien warga Kota Kediri. Kami ingin rumah sakit ini berorientasi pada kemanusiaan terutama terhadap warga kurang mampu,” jelas Agung Purnomo.
Politisi Partai Golkar kemudian memberikan perumpamaan, andai pasien tersebut merupakan keluarga tidak mampu. Kemudian untuk berobat harus menggadaikan harta berharga dan mungkin satu-satunya.
“Terus kalau meninggal siapa yang menanggung? Ini merupakan lingkar kemiskinan yang harus dihentikan dan dihilangkan. Saya akan sidak di semua rumah sakit dan harus dipasang tulisan banner atau stiker, semua warga KTP Kota Kediri wajib diterima jika masuk di IGD dalam kondisi apapun, harus dilayani,” tegasnya.
Jika kemudian harus rawat inap, maka pihak keluarga pasien bisa mengurus melalui Faskes 1. “Setidaknya harus dilayani dulu, RDP ini jangan jadi angin lalu. Saya terinspirasi Kabupaten Bantul yang pelayanan kesehatannya luar biasa. Sebetulnya BPJS bisa meng-cover namun kami akan usulkan agar Jamkesda dihidupkan lagi,” jelasnya.
Terkait hasil rekomendasi diberikan DPRD Kota Kediri, dimana saat rapat berlangsung juga dihadiri Wakil Ketua DPRD, Sudjono Teguh Widjaja. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir menyatakan bakal melaksanakan rekomendasi dari dewan.
“Kami akan tindaklanjuti apa telah menjadi rekomendasi dewan. Kami akan koordinasikan dengan Pak Sekda dan Mbak Wali juga. Kita sebenarnya sudah membuat komitmen bersama dengan dua rumah sakit dan 9 puskesmas untuk menerima semua pasien warga Kota Kediri. Bahwa terdapat tiga puskesmas, Mrican, Balowerti dan Ngletih bisa melayani rawat inap meski dengan jumlah kamar terbatas,” terangnya.
Jurnalis : Nanang Priyo Basuki