KEDIRI – Terkait munculnya kabar dokter spesialis di Kota Kediri, mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Dua pimpinan rumah sakit di bawah naungan Pemerintah Kota Kediri Kediri, Jumat (17/03) meluruskan kabar tersebut. Bahwa mutasinya sejumlah dokter dan tenaga medis dari RSUD Gambiran ke RSUD Kilisuci tersebut memang benar telah sesuai prosedur yang berlaku.
Disampaikan dr. Tutik Mahanani, selaku Direktur RSUD Kilisuci didapat penjelasan. “Ada kebutuhan dokter spesialis bedah di RSUD Kilisuci. Mengingat dokter bedah kami yang sebelumnya habis masa kontrak dan tidak mengajukan perpanjangan,” terangnya.
Setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, kemudian diteruskan ke RSUD Gambiran. “Selanjutnya kita kordinasikan dan diajukan ke Dinkes, tembusan dilanjutkan ke RSUD Gambiran tentang kebutuhan tersebut. Sehingga dilakukan mutasi dokter spesialis bedah ke RSUD Kilisuci dalam rangka pemenuhan kebutuhan,” jelasnya.
Sebenarnya, terang dr. Aditya Bagus Djatmiko, M.Kes., Direktur RSUD Gambiran keberatan harus melepas sejumlah tenaga medis ke RSUD Kilisuci. Dengan alasan, rumah sakit di bawah pimpinannya, sebenarnya juga perlu meningkatkan pelayanan terhadap pasien. Apalagi tenaga medis ini termasuk dokter spesialis, merupakan sosok telah sarat pengalaman.
“Jadi sebenarnya kami yang gandoli (keberatan, red) terhadap dr. Edo dan dr. Aris agar tidak dimutasi ke RSUD Kilisuci. Namun karena faktor kebutuhan, akhirnya terpaksa kami lepas. Kemudian muncul berita, salah satu dokter ini setelah dimutasi kemudian menyatakan mengundurkan diri. Sebenarnya yang bersangkutan bukan lagi karyawan di RSUD Gambiran,” terang dr. Aditya.
Setahunya, dilanjutkan Direktur RSUD Gambiran, bahwa semua dokter dan tenaga medis ini diantara para karyawan terbaik yang tekun bekerja dan bertanggungjawab penuh terhadap pasien. “Kami sebenarnya menyayangkan bila ternyata mengundurkan diri. Bila kemudian berkenan kembali lagi ke RSUD Gambiran, akan kami terima dengan senang hati,” jelasnya.
editor : Nanang Priyo Basuki