KEDIRI – Melalui Sekretaris Humas RSUD Gambiran Kota Kediri, Nitra Sari tidak mengijinkan peliputan saat pelantikan pejabat baru direktur, Rabu (02/02). Lalu siapa orang ditunjuk berdasarkan hasil asesment? Kabar terhembus diduduki dr. Aditya Bagus Djatmiko.
Pelarangan ini disinyalir pihak Pemerintah Kota Kediri, seakan tidak ingin media mengetahui lebih dalam siapakah sosok pejabat baru. Justru kabar kini terhembus, ketiga jabatan Direktur PDAM Yani Setiawan dan Direktur BPR Kota Popy Setyaningrum merupakan satu paket ‘titipan’.
Reformasi birokrasi terutama bidang kehumasan pada rumah sakit daerah milik pemerintah daerah, perlu dilakukan evaluasi. Terkesan tertutup dan tebang pilih terhadap jurnalis, menjadikan catatan PR pertama manajemen baru RSUD Gambiran. “Tolong ijin ke protokol ya,” ucap Nitra Sari usai melarang jurnalis kediritangguh.co naik ke lokasi pelantikan.
Diketahui, dr. Fauzan Adima telah habis masa tugasnya pada 3 Januari 2021 dan fokus sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri. “Waduh sejak tangal 3 Januari, Saya bukan Direktur gambiran lagi, jangan ijin ke saya,” terang dr. Fauzan. Atas kejadian ini langsung mendapat respon dari Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Sunarsiwi Kurnia Ganik Pramana.
Ironisnya, politisi PDI Perjuangan mengaku kaget saat mendapat kabar pihak rumah sakit menutup diri terhadap jurnalis. Padahal berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat sejumlah jurnalis hadir saat pelantikan bertempat di Lantai VI, dihadiri langsung Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta sejumlah pejabat terkait.