KEDIRI – Di balik senyum cerah anak-anak usia dini, terdapat sosok-sosok luar biasa yang tanpa pamrih mendidik, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan. Para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini adalah pelita kecil yang menerangi masa depan bangsa.
Pada Rabu (11/6), suasana hangat menyelimuti Kelurahan Bawang, Kota Kediri. Dalam sebuah acara penuh apresiasi, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, yang akrab disapa Mbak Wali, menyampaikan penghargaan tulus kepada para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD atas dedikasi mereka yang tak terhingga.
Sebait kabar bahagia pun diumumkan: mulai bulan ini, insentif bagi guru PAUD resmi mengalami kenaikan sebesar Rp50.000 per bulan. Kenaikan ini telah mulai dicairkan sejak April lalu dan menyentuh lebih dari 4.200 penerima manfaat, baik dari lembaga formal maupun non-formal di seluruh penjuru Kota Kediri.
“Peningkatan insentif ini bukan sekadar angka. Ini adalah wujud nyata kepedulian kami kepada para pendidik, para pahlawan sejati yang bekerja dalam sunyi. Pendidikan adalah prioritas utama kami,” ujar Mbak Wali dengan penuh haru dalam pidatonya.
Tak hanya itu, acara ini juga menjadi panggung kehormatan bagi 13 pendidik dan tenaga kependidikan terpilih—delapan di antaranya merupakan ASN, dan lima lainnya non-ASN. Mereka adalah simbol ketekunan, teladan bagi generasi pendidik berikutnya.
Salah satu yang mendapat sorotan adalah Asih Wulandari, Ketua IGTKI Kecamatan Pesantren. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru PAUD di tengah arus teknologi dan digitalisasi yang terus mengalir deras.
“Guru hari ini harus menjadi agen perubahan. Kita ditantang untuk tidak hanya cakap mengajar, tapi juga melek teknologi, aktif di media sosial, dan mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan adaptif,” ungkapnya.
Sulton Arfiansyah dari Dinas Pendidikan Kota Kediri turut menambahkan bahwa dunia pendidikan PAUD saat ini dituntut lebih progresif—mampu menciptakan ruang belajar yang tidak hanya menyenangkan dan inklusif, tetapi juga merangsang imajinasi dan daya pikir anak.
Dalam penutup acara, Mbak Wali menyampaikan pesan menyentuh tentang makna sejati dari pengabdian.
“Purna tugas bukan akhir dari cerita. Ini adalah awal dari inspirasi baru. Setiap langkah yang bapak dan ibu tempuh, semoga menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ucapnya, memecah keheningan dengan keharuan.
Acara ini tak hanya menjadi simbol penghargaan, tetapi juga cermin komitmen Kota Kediri dalam menempatkan pendidikan sebagai pondasi utama peradaban.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti
