KEDIRI – Upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 berlangsung khidmat di Stadion Candha Birawa, Pare, Kabupaten Kediri. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana hadir sebagai inspektur upacara. Adapun sebagai pembaca teks proklamasi, Ketua DPRD Dodi Purwanto.
di balik prosesi yang berlangsung dengan penuh penghormatan, terdapat cerita-cerita heroik dari dua veteran perang yang turut hadir. Mereka adalah Soehadi, pensiunan TNI AD yang pernah menjadi bagian dari pasukan perdamaian dunia, dan Paulus Noerhadi, seorang prajurit yang turut berjuang dalam Operasi Trikora.
Kenangan Perjuangan di Camp David
Soehadi, seorang veteran yang pensiun dari TNI AD pada tahun 1984, mengenang masa tugasnya sebagai bagian dari pasukan perdamaian dunia di Mesir, dalam perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel pada tahun 1978-1979.
“Saya dulu kebetulan saat masih aktif menjadi pasukan TNI, mendapat penugasan di Mesir selama 6-7 bulan. Pada saat itu, kondisi pemerintahan Indonesia masih sangat baik, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang masih awal,” ujar Soehadi.
Meski bangga dengan pengalamannya, Soehadi juga menyuarakan harapannya terkait kehidupan para pensiunan saat ini.
Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap para veteran sudah ada, namun masih kurang.
“Merdeka bagi saya adalah terbebas dari penjajahan. Namun saat ini, merdeka seharusnya bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, dari bawah hingga atas,” tambahnya.
Operasi Semangat Tak Tergantikan
Paulus Noerhadi, veteran lain yang turut hadir, adalah seorang prajurit yang pernah terlibat dalam Operasi Trikora pada tahun 1960.
Misinya di Papua saat itu adalah untuk membebaskan wilayah tersebut dari pendudukan Belanda.
Paulus mengenang bagaimana Jenderal Yos Sudarso dan banyak prajurit lainnya mengorbankan nyawa demi kemerdekaan tanah air.
Paulus menekankan pentingnya generasi muda untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.
“Generasi muda harus ‘Tut Wuri Handayani’, mengisi kemerdekaan karena masih banyak yang perlu dibebaskan dari keterbelakangan. Perjuangan harus selalu ditingkatkan,” ujarnya.
Bagi Paulus, makna kemerdekaan adalah perjuangan tanpa pamrih dan berani berjuang sampai mati.
Upacara peringatan Hari Kemerdekaan di Stadion Candha Birawa tidak hanya menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan.
Tetapi juga refleksi bagi generasi muda untuk terus mengisi kemerdekaan dengan semangat juang yang tinggi.
Kehadiran para veteran seperti Soehadi dan Paulus Noerhadi menjadi pengingat akan pentingnya menghargai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan nyawa.
jurnalis : Wildan Wahid Hasyim editor : Nanang Priyo Basuki