KEDIRI – Acara Jumat Ngopi digelar di Balai Desa Puhsarang Kecamatan Semen, sosok orang nomor satu di Kabupaten Kediri seakan ditahan agar tidak beranjak pergi. Sempat istirahat sejenak, karena Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana harus menjalankan ibadah Salat Ashar. Begitu kembali dilanjutkan, seakan tanpa jarak menyampaikan ‘uneg-uneg’nya.
“Sebenarnya semua telah mendapatkan bantuan sosial, namun secara pribadi saya tidak akan memberi bantuan berupa uang. Namun bagi yang membutuhkan, akan saya berikan bantuan pelatihan selama 6 bulan. Harapan saya bisa mandiri dan memiliki penghasilan melalui kegiatan UMKM,” ungkap Mas Dhito, menjawab salah satu pertanyaan warga.
Menyikapi keluhan kekeringan dari kelompok tani di Desa Pagung, Mas Dhito akan menurunkan tim untuk mengecek lokasi tersebut pada Kamis depan. Begitu juga saat ada atlit catur masih duduk di bangku SD, mengeluhkan terkait bea siswa. Dia langsung memerintahkan pejabat Sekretaris Daerah untuk menindaklanjuti, memberikan support penuh. “Nanti lewat Pak Sekda agar disampaikan ke Ketua KONI. Saya berharap bukan hanya mengharumkan nama Kabupaten Kediri, namun bisa menjadi wakil negara kita,” jelasnya.
Stop Bullying!!!
![](https://kediritangguh.co/wp-content/uploads/2022/12/2-ngopi-1.jpg)
Lalu terkait keluhan maraknya kasus bullying di lingkungan sekolah, secara tegas Mas Dhito tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun. “Bullying jangan sampai terjadi di lingkungan sekolah. Siapa pun gurunya, siapa pun muridnya. Saya tidak akan memberikan toleransi atas kasus bullying, harus diberi tindakan tegas. Saya akan perintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk mengawasi,” terangnya.
Saat mendapat aduan, bahwa sedikitnya terdapat 21 anak di Desa Kedak tidak tamat sekolah hingga tingkat atas. Dimana desa ini ditunjuk sebagai Desa Sahabat Peduli Perempuan dan Anak (SAPA). Mas Dhito terlihat cukup serius mendengarkan keluhan ini, termasuk terdapat satu anak yatim piatu dan tidak memiliki biaya terpaksa harus berjualan sempol. “Terima kasih informasinya, saya pasti tindaklanjuti,” tegasnya.
Tidak seperti Jumat Ngopi sebelumnya, banyaknya pertanyaan disampaikan akhirnya acara selesai bersamaan Adzan Maghrib. Namun disela-sela waktu istirahat, Mas Dhito menyempatkan diri bertemu para kepala desa di wilayah Kecamatan Semen. Untuk memberikan arahan, berpacu memajukan desa dan harus sering turun ke lapangan mengetahui permasalahan terjadi.
editor : Nanang Priyo Basuki