KEDIRI – Bertempat Kantor PCNU Kabupaten Kediri, pada Rabu (02/11) digelar jumpa pers jelang digelar Konferensi XI NU Cabang Kabupaten Kediri. Dilaksanakan pada tanggal 11-12 November 2022 di Ponpes Sirojul Ulum Semanding Tertek Kecamatan Pare. Hadir dalam acara ini, KH Muhammad Ma’mun selaku Ketua PCNU bersama Dr Zayad Abdul Rahman, S.Ag, M.H.I selaku ketua panitia konferensi.
Disampaikan Zayad Abdul Rahman untuk suksesnya acara di atas, telah digelar pra konferensi. Diantaranya memberikan sejumlah rekomendasi dan PCNU harus memiliki andil besar dalam pembangunan termasuk Bandara Internasional Dhoho.
“Kediri sebagai wilayah kerja PCNU Kabupaten Kediri memiliki potensi dan kekuatan yang melebihi kabupaten lain. Wilayah ini tengah mengalami perubahan sosial secara cepat. Meski berada di lingkar budaya Mataraman, Kediri tengah menuju kota metropolis dengan dinamika masyarakat yang pesat,” ungkap ketua panitia konferensi.
Pembangunan infrastruktur bandara internasional Dhoho sedang dibangun, jelasnya, membutuhkan tata kelola budaya, ekonomi, politik, dan masalah sosial keagamaan yang tepat dan canggih. “Persoalan perubahan sosial tersebut secara nyata akan dihadapi oleh PCNU Kabupaten Kediri. Platform sosial-keagamaan yang akomodatif perlu dikonsolidasikan dengan seluruh komponen masyarakat yang termasuk di dalamnya Nahdlatul Ulama sebagai penyangga utama etalase keagamaan di Kabupaten Kediri,” terangnya.
Rekomendasi Pra Konferensi

Rekomendasi jelasnya, peran Nahdlatul Ulama menjadi garda depan dalam memperjuangkan berlakunya ajaran Islam moderat di tengah derasnya aliran Islam transnasional di wilayah Kediri. Pergumulan ideologi keagamaan yang digerakkan oleh kelompok Wahabisme dan Islam Timur Tengah secara nyata telah berada di Kabupaten Kediri selama 2 dasawarsa terakhir dengan intensitas yang semakin tinggi.
-
Sosialisasi Hasil Keputusan Muktamar NU ke 34 tahun 2021 di Propinsi Lampung, dengan mencetak buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, serta Peraturan Perkumpulan (Perkum) untuk dibagikan kepada Pengurus Nahdlatul Ulama baik di MWC maupun di Ranting.
-
Menyelenggarakan orientasi bagi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dalam upaya untuk menyamakan persepsi tentang Visi dan Misi Nahdlatul Ulama ke depan.
-
Membuat data base Warga Nahdlatul Ulama, tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, serta segala potensi yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama.
-
Membuat pola komunikasi antara PCNU dengan seluruh Badan Otonom, dalam rangka untuk memperkuat soliditas dan kebersamaan gerakan sehingga PCNU Kab. Kediri dapat bergerak dengan segala kemampuan yang dimiliki.
-
Membuat kebijakan dan tindakan tegas terhadap personalia pengurus yang memiliki rangkap jabatan, melakukan inkonsistensi dan inkonstitusional organisasi.
-
Menetapkan aspek kepengurusan organisasi berdasarkan kompetensi, kapabilitas, dan domisili personalia pengurus.
“Semangat kami mempersiapkan masyarakat kita untuk menyambut perubahan 5 tahun ke depan, perubahan ini berbeda dengan adanya bandara sangat berpengaruh di Kediri. Secara kebiasaan ini akan memotong waktu biasanya dari Surabaya, kita di Kediri saja bisa pergi naik pesawat. Kemudian bagaimana sebagai ormas keagamaan kami menjaga akidah dan menjaga kultur keagamaan sebagai pondasi sosial hubungan baik antar warga dan pemerintah,” jelas Gus Ma’mun sapaan akrab Ketua PCNU Kabupaten Kediri
Disinggung terkait kandidat, Ketua Yayasan Pondok Ploso Mojo menjelaskan, bahwa hingga hari ini belum muncul tentang kandidat karena memang tidak pembicaraan secara resmi. “Mungkin setelah tanggal 11, akan muncul masukan namun semoga tidak ada konflik. Yang memiliki hak suara, dari 453 ranting di 26 kecamatan, kemudian ditambahkan MWC, jika dijumlah 1.168 peserta,” jelas sosok ulama dikenal ramah dan suka olahraga.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki