KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri terus melakukan perbaikan saluran air atau drainase. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya genangan air di beberapa titik rawan saat memasuki musim hujan.
Disampaikan Kepala Dinas PUPR Endang Kartikasari melalui Kabid Bina Marga, I Made Dwi Permana, kemarin. Pelebaran dan pendalaman drainase dilakukan di 13 lokasi dan difokuskan untuk kawasan Kelurahan Kaliombo serta Jalan Patimura. “Dari 13 lokasi dua titik itu dinilai paling urgen, artinya saat hujan deras dua titik itu lebih memungkinkan terjadinya genangan air,” terang I Made
Menurutnya, dimensi awal drainase yang ada di Jalan Pattimura berukuran 40×40 sentimeter dan ada juga yang berukuran 60×60 sentimeter. Dalam proyek ini, pihaknya mengganti ukurannya menjadi 120×150 sentimeter. Sedangkan untuk wilayah Kaliombo, dimensi awalnya 60×60 sentimeter diganti menjadi 80×80 sentimeter. “Untuk panjangnya bervariasi, tapi rata-rata 300 meter,” imbuhnya.
I Made menyebutkan, selain di dua titik tersebut, perbaikan drainase juga dilakukan diantaranya sejumlah wilayah kelurahan, diantaranya Semampir, Banaran, Burengan, Tinalan, Banjaran dan Campurejo. “Perbaikan dilakukan dengan cara memperlebar dan mengeruk endapan saluran air,” ujarnya. I Made mengungkapkan bahwa progres perbaikan drainase di sebagian besar lokasi sudah selesai. Saat ini perbaikan yang masih berjalan hanya di Jalan Pattimura, Kaliombo, Semampir dan Banaran.
“Di lokasi lainnya sudah selesai. Targetnya akhir tahun ini sudah selesai semua,” ungkapnya. Lebih lanjut, I Made berharap, dengan perbaikan drainase ini dapat mengurangi genangan air terutama di titik-titik rawan di pusat Kota Kediri. Dia juga menyebut adanya kerja sama atau kolaborasi dengan warga akan membantu menyelesaikan permasalahan ini.
“Harapannya lokasi rawan genangan bisa tertangani semua. Kami harap, warga juga turut bekerja sama dengan tidak membuang sampah sembarangan yang menjadi salah satu penyebab tersumbatnya aliran air,” terangnya.
editor : Nanang Priyo Basuki