KEDIRI – Di balik debur langkah ribuan jamaah yang kembali ke tanah air, terselip kisah haru dari Ikhsan, seorang warga Kabupaten Kediri. Bersama sang ibunda tercinta yang telah menginjak usia senja, 93 tahun. Ikhsan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, sebuah cita yang akhirnya tergapai setelah lebih dari satu dekade penantian.
“Alhamdulillah, semua ibadah berjalan lancar. Makanannya berlimpah, buahnya selalu berganti. Saya bersyukur tak terkira, Ibu bisa menunaikan haji dengan baik meski berjalan pun beliau kini tak mudah,” tutur Ikhsan, penuh rasa haru.
Ikhsan sendiri tercatat mendaftar haji sejak tahun 2013, sementara sang ibu menyusul lima tahun kemudian, pada 2018. Tak disangka, takdir mempertemukan mereka dalam satu keberangkatan kloter 45 pada musim haji Akbar 2025 ini. Dan Selasa pagi (25/6/2025), keduanya kembali ke pelukan tanah air, dalam keadaan sehat dan penuh berkah.
Kepulangan kloter 45 yang membawa 123 jamaah dan kloter 46 dengan 59 jamaah berlangsung lebih cepat dari jadwal. Kloter 45 mendarat pukul 06.40 WIB, mendahului jadwal semula pukul 07.10 WIB. Sementara kloter 46 tiba pukul 09.55 WIB, lebih awal 15 menit dari waktu yang ditentukan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Achmad Faiz, menyampaikan bahwa seluruh proses pemulangan berlangsung tanpa hambatan.
“Alhamdulillah, semua jamaah dalam keadaan sehat. Tidak ada laporan tertinggal atau sakit. Proses penjemputan tetap menggunakan sistem drive-thru agar tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Faiz menegaskan kesiapan pihaknya menghadapi situasi darurat. Koordinasi terus dijalin dengan Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan untuk antisipasi medis, termasuk penjemputan menggunakan ambulans bila diperlukan.
Hingga saat ini, tidak ditemukan kasus gangguan kesehatan serius maupun indikasi COVID-19 di antara para jamaah.
“Biasanya, tim dari Kementerian Kesehatan akan melakukan kunjungan ke rumah-rumah jamaah dalam kurun satu minggu hingga satu bulan ke depan untuk memantau kondisi pascakepulangan,” pungkas Faiz.
Perjalanan panjang yang penuh doa, air mata, dan harapan itu kini telah berlabuh. Bagi Ikhsan dan sang bunda, bukan hanya Mekkah yang mereka tapaki, tapi juga puncak kerinduan yang akhirnya terjawab.
Tentunya semua itu lepas dari perhatian khusus diberikan Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana yang turut menjalankan ibadah haji tahun ini. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri akrab disapa Mas Dhito, memantau keberangkatan dan kepulangan jamaah haji terutama terkait pelayanan dan kesehatannya.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti