KEDIRI – Usai Minggu dini hari digelar razia gabungan di simpang empat water torn PDAM oleh Polres Kediri Kota. Dilanjutkan Polres Kediri menggelar razia di Jalan Raya Wates, juga terkait maraknya balapan liar dan kendaraan tidak sesuai spesifikasi.
Meski dalam setiap operasi, pihak Kepolisian selalu menyampaikan keberhasilan telah mengamankan banyak kendaraan beserta pengemudinya. Namun, aksi dianggap membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya, masih saja terulang.
Berikut alasan dari sejumlah pelaku balapan liar, pelajar dan pengguna jalan lainnya dirangkum redaksi kediritangguh.co dari sejumlah sumber.
Alasan Pertama, Adrenalin dan Sensasi Tertentu
Balapan liar seringkali dilakukan oleh para pengendara yang mencari sensasi dan adrenalin tinggi. Mereka merasa terpacu oleh kecepatan dan ketegangan saat berlomba di jalan raya tanpa aturan yang jelas. Sensasi inilah, yang menjadi daya tarik utama bagi para pelaku balap liar.
Alasan Kedua, kurangnya Pengawasan dan Hukuman Tegas
![](https://kediritangguh.co/wp-content/uploads/2024/04/7-balapan.jpeg)
Kurangnya pengawasan dan hukuman tegas dari pihak berwajib juga menjadi faktor utama terjadinya balapan liar. Para pelaku merasa, bahwa mereka dapat dengan mudah meloloskan diri tanpa takut mendapatkan sanksi hukum yang serius. Hal ini membuat mereka semakin berani untuk melanjutkan aktivitas balap liar tanpa rasa takut.
Alasan Ketiga, Butuh Pengakuan dan Prestise
Bagi sebagian pelaku balap liar, aktivitas ini juga menjadi cara untuk mendapatkan pengakuan dan prestise di kalangan teman sebaya. Mereka merasa bahwa dengan menjadi juara atau memiliki kemampuan mengemudi yang baik dalam balapan liar, mereka akan dihormati dan diakui oleh lingkungan sekitar.
Alasan Keempat, Tidak Adanya Alternatif Hiburan yang Aman
Beberapa pelaku balap liar merasa tidak ada alternatif hiburan yang menarik dan aman di lingkungan mereka. Kemudian tidak adanya fasilitas resmi balapan, menjadikan beralih ke aktivitas balap liar sebagai bentuk hiburan dan ajang eksistensi diri.
Dari rangkuman empat alasan ini, namun penting diingat bahwa aktivitas ini sangat berbahaya dan ilegal. Dampak negatif dari balapan liar seperti kecelakaan, cedera, dan kerugian materi tidak boleh diabaikan.
Oleh karena itu, berbagai pihak harus mengatasi masalah ini bersama. Mulai dari penegakan hukum yang lebih tegas, edukasi tentang bahaya balapan liar, hingga penyediaan lokasi resmi balapan. Semoga dengan langkah-langkah konkret ini, diharapkan fenomena balapan liar dapat diminimalisir dan akhirnya dihilangkan.
editor : Nanang Priyo Basuki