KEDIRI – Perwakilan warga Lingkungan Dander Kelurahan / Kecamatan Pesantren, untuk kesekian kalinya, Selasa (16/05) mengadu ke redaksi kediritangguh.co. permasalahannya tetap sama terkait dampak PG Pesantren Baru. Disampaikan Wahyudi, saat kemarin dilakukan uji coba pengoperasian mesin pabrik gula. Menimbulkan asap dan debu yang mengotori halaman rumah. Dampak ini hingga ke wilayah Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem.
“Debunya sangat banyak dan berbau tidak enak. Kami warga lingkungan didukung bapak Ketua RW 04 dan Ketua RW 05 telah sepakat Zero Polusi. Seperti halnya dilakukan Pemerintah Desa Tugurejo juga menolak atas kompensasi diberikan pihak pabrik gula,” ungkap Wahyudi.
Dia pun mengaku bingung kenapa selama ini tidak ada tindakan nyata. “Terus saya harus lapor kemana? padahal aduan kami telah diterima sejumlah pihak bahkan saat Camat Pesantren Pak Eko Lukmono telah dilakukan kesepakatan. Apalagi beliau sekarang Kasatpol PP, seharusnya bisa melakukan tindakan,” ucapnya.
Agung Witanto selaku Kades Tugurejo juga membenarkan atas dampak hingga ke wilayah desanya. “Seperti telah kami sampaikan, kami menolak apapun bentuk kompensasi diberikan pigak PG. Pesantren. Ini telah puluhan tahun dan selama ini tidak ada solusi. Silahkan cek sendiri jika tidak percaya dampak polusinya,” terangnya.
Pihak PG Pesantren Baru melalui Kasan selaku humas hanya memberikan keterangan singkat masih ada kegiatan dan nanti dipersilahkan menghubungi kembali. Namun saat berusaha dikonfirmasi kembali, belum ada respon. “Ini masih rapat, nanti hubungi lagi,” ungkapnya singkat.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti editor : Nanang Priyo Basuki