KEDIRI – Agenda Jumat Ngopi bareng Mas Bup bertema pelayanan publik, secara khusus digelar di Halaman Pendopo Panjalu Jayati. Sejumlah persoalan disampaikan langsung ke Bupati Hanindhito Himawan Pramana didampingi Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa dan kepala satuan kerja, Jumat (25/06).
Terkait varian baru, Mas Bup sapaan bupati menyampaikan telah mengirimkan sampel ke Jakarta dan Surabaya. “Kalau dilihat dari tren-nya, saya belum berani memastikan. Walaupun sudah banyak mengatakan itu varian delta. Tapi penularan meningkat, saya harus akui,” ucapnya.
Terkait tempat wisata, tegas bupati menyampaikan membatasi kunjungan hingga kuota 25%. Namun itupun tetap dalam catatan, selalu akan dievaluasi apakah diijinkan untuk membuka. “Kalau bicara tempat wisata, otomatis ada warga yang menggantungkan hidupnya di situ. Kita akan evaluasi dengan mengurangi kapasitas pengunjung,” jelasnya
Menanggapi pengisian perangkat desa, Mas Bup menyampaikan pemerintah kabupaten telah menggembalikamn kewenagan kepada pemerintah desa. “Pemerintah kabupaten hanya mengawasi dan mengevaluasi kalau ternyata pemilihan perangkat desa tidak sesuai kapasitas. Kita akan umumkan untuk petunjuk tekhnisnya,” terangnya.
Mas Bup juga menyampaikan agar tidak terhasut oknum yang mengatasnamakan bupati atau wakil bupati dalam hal pembebasan lahan untuk jalan tol. “Sempat kejadian di daerah Grogol, orang mau menjual tanahnya dan dijanjikan dibayarkan oleh Bupati. Saya himbau kalau ada ASN yg membawa nama Bupati dan Wabup Kediri untuk pembebasan tanah itu tidak benar,” ungkapnya.
Terkait jalan, bupati telah memerintah Dinas Perhubungan untuk membuat relugasi baru dan berkoordinasi dengan Kepolisian. Kerusakan terjadi dikarenakan factor truk yang membawa angkutan melebihi tonase. “Harus ada regulasi baru yang bukan cuma menertibkan,” tegasnya. (ADV)