KEDIRI – Tren negatif Persik Kediri berlanjut setelah kalah 1-2 dari Dewa United dalam laga kandang di Stadion Brawijaya, Sabtu (01/03) Hasil ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan Macan Putih menjadi tujuh pertandingan beruntun (4 imbang, 3 kalah).
Laga berlangsung terbuka sejak awal. Persik lebih dulu mengancam lewat Majed Osman dan Ze Valente, namun gagal berbuah gol. Justru Dewa United yang mampu mencuri keunggulan lebih dulu.
Egy Maulana Vikri mencetak gol di menit ke-12 setelah lolos dari jebakan offside. Delapan menit berselang, skema serupa berujung gol kedua tim tamu melalui Alex Martins.
Memasuki menit ke-35, pertandingan sempat terhenti akibat padamnya lampu penerangan Stadion Brawijaya. Setelah tertunda sekitar 10 menit, pertandingan dilanjutkan kembali dengan sesi pemanasan singkat bagi para pemain.
Babak kedua, pelatih Persik, Marcelo Rospide, memasukkan Rohit Chand untuk memperkuat lini tengah. Permainan Persik membaik dengan dominasi serangan dari Faris Aditama, Bayu Otto, dan Abiyoso.
Usaha keras akhirnya membuahkan gol di menit ke-89 lewat sontekan M. Khanafi. Sayangnya, itu menjadi gol terakhir dalam pertandingan, dan Persik harus puas dengan kekalahan 1-2.
Menanggapi hasil ini, pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengakui permainan Persik yang semakin baik setelah insiden mati lampu.
“Sebelum itu, kami bermain bagus. Tapi setelahnya, kami kehilangan ritme. Persik mendikte permainan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Marcelo Rospide menegaskan bahwa masalah utama timnya bukan motivasi, melainkan efektivitas di depan gawang.
“Kami punya skuad bagus. Pemain lokal bekerja keras, termasuk Khanafi yang selalu memberikan yang terbaik. Tapi saya meminta pemain asing lebih efisien dan bertanggung jawab atas performanya,” kata Rospide.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan