KEDIRI – Pembangunan jalan tol di Kota Kediri kembali menuai masalah baru. Kali ini sejumlah pekerja pada proyek strategis nasional ini, mengaku belum mendapatkan gaji.
“Saya belum terima gaji dua bulan jika dihitung per 6 Maret. Lalu keluarga kami makan apa?,” jelas salah satu pekerja, warga Kelurahan Mojoroto minta identitasnya dirahasiakan, saat ditemui di rumahnya, Minggu (02/03).
Terkait masalah ini, Roy Kurnia Irawan selaku LSM meminta pihak PT Lancar Jaya Mandiri Abadi (LMA) selaku penanggung jawab proyek ini. Merupakan anak perusahaan dari PT Persero BUMN Karya di Indonesia, bertanggung jawab penuh atas masalah ini.
“Yang warga tahu, mereka bekerja ikut LMA. Setelah bekerja baru tahu jika ikut bagian subkontraktor spesialis pondasi, PT RPI (Roeslina Pondasi Indonesia,red). Fakta di lapangan, bukan cuma pekerja yang telat gaji, namun pemasangan pondasi berhenti karena peralatan yang tidak layak,” jelas Bang Roy sapaan akrabnya.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, pihak LMA melalui Humas belum bisa dikonfirmasi. Namaun melalui Agus Beton selaku Staf Humas mendapatkan jawaban bahwa semua pekerja RPI memang belum mendapatkan gaji.
“Makanya ini kami kejar terus pihak RPI agar bertanggungjawab,” ucap Agus Beton
Sementara Lurah Mojoroto Achmad Koharudin, saat dikonfirmasi justru mengaku atas permasalahan ini dan akan disampaikan ke pihak LMA.
“Kami akan sampaikan, apalagi seiring telah didirikan Satgas Aduan. Kami baru tahu jika ada warga kami bekerja di proyek tersebut, ternyata belum mendapatkan gaji,” terangnya.
Jurnalis : Nanang Priyo Basuki