KEDIRI – Laga uji coba Persik menjamu Blitar Putra di Stadion Brawijaya membawa hasil baik, Selasa (22/06). Selain kualitas pertandingan, setiap lini mampu menempati posisinya cukup disiplin. Inilah dimaksud Joko Susilo, Pelatih Persik Kediri, bahwa setiap pemain paham tentang filosofi sepakbola.
Mendominasi jalannya pertandingan meski diguyur hujan, tidak menghalangi Faris Aditama dkk menerapkan sepakbola progresif. Memiliki visi kapan menyerang dan bertahan serta tidak bertumpu pada satu orang. Satria Bagaskara mampu menempatkan dirinya sebagai juru gedor meski dikawal sejumlah pemain lawan.
Pun barisan pertahanan digalang Andri Ibo, bagaikan tembok tebal sulit ditembus dari segala sisi. Rotasi pemain sengaja dilakukan mengetahui kemampuan anak asuhnya. Rasa percaya diri pemain cukup apik meski hanya melawan tim Liga III.
“Kita cukup bersyukur meskipun lapangan hujan tapi secara menyeluruh kita masih bisa bermain. Terlihat sekali banyak terciptakan peluang dan juga progres cukup bagus. Bukan masalah menang, karena mereka tim Liga tiga. Tujuan kita, bagaimana anak-anak memahami filosofi yang kita mainkan,” ucap Joko Susilo
Ucapan terima kasih disampaikan Yudianto, Pelatih Blitar Putra meski anak asuhnya harus menelan kekalahan 1-12. “Kami dari Tim Blitar Putra sangat berterimakasih, Persik Kediri memberikan pelajaran berharga bagi kami. Meski anak-anak telah menjalankan skema permainan dan sesuai instruksi, memang kami kalah kelas,” ucapnya usai pertandingan.
Penampilan Bayu Otto pun terlihat kian moncer saat laga ini. Pergerakan tanpa bola pun patut mendapatkan apresiasi. “Alhamdulillah kita mampu menerapkan diinginkan pelatih. Semua dapat diaplikasikan meski terhalang hujan. Saya sendiri akan banyak berlatih dan akan semakin memahami strategi yang diinginkan pelatih,” ucapnya. (yus/kdr)