KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta pada pelaksanaan Pemilu serentak 2024, mobil siaga yang ada di tiap desa disiagakan untuk membantu mengantarkan petugas penyelenggara pemilu yang kelelahan dan segera memerlukan penanganan medis.
“Saya minta tolong dipastikan saat tahapan pemilu, terutama hari H, mobil siaga yang ada di desa itu disiagakan untuk mengantarkan petugas yang kelelahan,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini, Kamis (12/10/2023).
Permintaan Mas Dhito ini disampaikan saat pelaksanaan rapat koordinasi lintas sektoral, Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024 di Convention Hall, kawasan Simpang Lima Gumul.
Selain dari pemerintah daerah, rapat koordinasi yang diadakan oleh kepolisian Polres Kediri itu juga dihadiri oleh KPU, Bawaslu dan perwakilan dari partai politik peserta pemilu.
Sebagaimana diketahui, berkaca pada pelaksanaan Pemilu 2019, banyak petugas penyelenggara pemilu jatuh sakit bahkan sampai meninggal karena kelelahan harus bekerja secara maraton.
Kejadian itu tentunya tak diharapkan terulang kembali. Mengingat Pemilu 2024 mendatang, Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) dilaksanakan serentak pada 14 Februari.
“Saya minta segera diimbau kepala desa untuk mewajibkan pada hari itu (hari H) mobil siaga tidak boleh digunakan selain membantu (mensukseskan) Pemilu 2024,” ungkapnya.
Mas Dhito pada kesempatan itu juga berpesan kepada aparat kepolisian yang bertugas mengamankan pelaksana Pemilu, petugas dari KPU maupun Bawaslu untuk tetap menjaga kondisi kesehatan dalam menghadapi Pemilu serentak 2024.
Menyinggung soal keamanan Pemilu, bupati muda ini mengharapkan kepolisian dapat memetakan wilayah di Kabupaten Kediri yang dinilai rawan konflik. Diharapkan pelaksanaan Pemilu 2024 berjakan lancar dan damai.
Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho dalam paparannya menyampaikan pada Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024, jumlah petugas yang diterjunkan sebanyak 8.516 personil.
Secara umum, kerawanan TPS untuk wilayah Kabupaten Kediri masuk kategori kurang rawan atau aman. Adapun dari data yang dipaparkan keseluruhan terdapat 3.903 TPS di wilayah hukum Polres Kediri masuk kategori kurang rawan.
“Sebelum pelaksanaan operasi, kepolisian telah melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan sebagai _cooling system_ untuk mengantisipasi perpecahan dan potensi konflik,” urainya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri