KEDIRI – Sempat terhenti pembangunan kios sejak tahun 2014, akhirnya para pedagang di Pasar Grosir Ngronggo merasa lega dan bersyukur. Apalagi, disampaikan Direktur Perumda Pasar Joyoboyo Djauhari Luthfi saat jelang peresmian. Bakal menjadi pasar terbesar di Jawa Timur dan berimbas penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kediri.
Meski secara pembangunan belum selesai sepenuhnya, namun keberadaan 107 kios baru bisa dipergunakan oleh para pedagang. “Tinggal sarana pendukung berupa gapura dan taman,” terang Djauhari Luthfi.
Pembangunan diawali September 2023, merupakan lanjutan pembangunan oleh paguyuban pedagang pasar dengan sistem Bangun Guna Serah (BGS). Pejabat Wali Kota Zanariah menyambut gembira, karena kehadirannya sebagai pejabat sementara mampu membawa manfaat bagi warga di Kota Kediri.
“Sejak September 2023, Perumda Pasar dan paguyuban pedagang Pasar Gosir Ngronggo melanjutkan pembangunan kios bagi pedagang. Seluruh biaya proses pembangunan hasil swadaya dari pedagang dengan jangka waktu perjanjian BGS selama 10 tahun,” ujar Zanariah.
Tumbuh Kembangkan Ekonomi
Setelah selesai masa tersebut, diterangkan Zanariah dihadapan perwakilan pedagang, para pejabat di lingkungan pemerintah kota, wakil Kejaksaan dan Kepolisian. Penggelola kios akan dikembalikan ke pemerintah kota melalui Perumda Pasar Joyoboyo.
Dia pun berpesan, agar dijaga kebersihan dan dirawat bangunan baru ini. Usai peresmian, Zanariah didampingi undangan lainnya menyempatkan diri meninjau langsung suasana pasar grosir. Kesempatan ini dipergunakan untuk bertanya harga bahan kebutuhan pokok dan kendala dihadapi pedagang.
Salah satu tokoh masyarakat Kota Kediri, KH. Abdu Bakar Abdul Jalil turut hadir dalam acara ini. menyampaikan rasa syukur atas pengembangan pasar grosir. Beliau pun berharap ekonomi warga Kota Kediri mampu kembali tumbuh dan berkembang.
editor : Nanang Priyo Basuki