KEDIRI – Komitmen Makin Wahyudin selaku Kades Batuaji Kecamatan Ringinrejo menyatakan siapa bertanggung jawab, bakal diuji. Setelah sejumlah peralatan sound horeg seperti kabel, mixer dan sound banyak yang disita pihak Polres Kediri. Meski tidak mengantongi ijin resmi keramaian, kegiatan Pesona Batuaji Karnaval 2024 nekat digelar kemarin dan hari ini (02/11).
Pasukan gabungan terdiri Polres Kediri, TNI dan Satpol PP langsung diterjunkan, dipimpin Kabag Ops Polres Kediri, Kompol Riko Saksono. Sejumlah peralatan sound ini kemudian disita, pun demikian setelah petugas pergi membawa sejumlah barang bukti. Acara sound horeg tetap berlangsung hingga berita ini diturunkan.
Meski sehari sebelumnya, Kades Batuaji telah mendatangi Polres Kediri untuk mengurus ijin. Namun, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto saat dikonfirmasi, menjelakan jika pihaknya tidak mengeluarkan ijin.
Panitia Untung Ratusan Juta

Bila melihat ribuan pengunjung yang datang baik saat cek sound digelar Jumat malam dan dilanjutkan karnaval pada hari kedua. Dipastikan pihak panitia dibentuk pemerintah desa, meraih keuntungan ratusan juta.
“Kemarin tiketnya 15 ribu saat cek sound hingga pukul 11 malam. Jika hari ini, malah turun 10 ribu,” ucap salah satu pengunjung, sambil menunjukkan tiket usai dibelinya.
Peralatan Sound Disita

Namun sayangnya, Kades Batuaji enggan dikonfirmasi saat acara berlangsung. Begitu juga plt. Camat Ringinrejo Edi Purwanto, terlihat hadir di acara tidak berkenan untuk dikonfirmasi.
Cukup memprihatinkan, meski tidak mengantongi ijin namun acara tetap berlangsung dan pihak panitia berani menjual tiket. Dimana hasil penjualan tiket tersebut patut diduga tanpa ada potongan pajak.
Justru isu berkembang di kalangan panitia, bahwa kegiatan ini tetap bisa berlangsung kareng di-bekingi oknum Polisi berdinas di Polda Jatim. ”
“Boleh tetap berlangsung atas ijin Polda, awalnya diijinkan hanya 8 sub, lalu menjelang sore turun diijinkan 6 sub dan malam ini malah hanya diperbolehkan 4 sub,” jelas panitia enggan menyebutkan identitasnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki