KEDIRI – Kelompok masyarkat Saroja mewujudkan janjinya kembali menggelar aksi, Kamis (06/07), terkait berdirinya McDonald’s berada di Jalan Brawijaya Kota Kediri. Aksi pertama digelar di depan Balai Kota Kediri dengan membawa pasukan jaranan dan puluhan anak masih duduk di bangku sekolah.
Sasaran kedua di depan McD Brawijaya, massa dipimpin Supriyo selaku Ketua Dewan Pengawas Saroja. Kembali menampilkan kesenian jaranan serta membawa sejumlah poster. Berisikan, mempertanyakan keberadaan bangunan berdiri di atas Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB).
Dilanjutkan sasaran berikutnya di Halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Kediri dilanjutkan menyampaikan laporan masyarakat diterima langsung Kasi Intel, Harry Rachmat. Dikonfirmasi usai menyampaikan laporan, Supriyo menjelaskan jika dirinya telah memiliki bukti cukup terkait pemufakatan jahat.
“Kita sudah punya data, termasuk salah satu rekaman yang menyatakan bahwa Lokasi ini adalah Objek Diduga Cagar Budaya pada tahun 2022. Dari pihak yang berkompeten dalam hal ini budayawan, melaporkan resmi. Bukannya ada tindakan yang baik, dalam tanda kutip melindungi, justru terbitlah rekomendasi,” ucapnya.
Bagi Saroja, bahwa masalah cagar budaya tidak bisa dianggap persoalan sepele. Bahkan Supriyo menyatakan siap perang bilamana ada temuan penyalahgunaan wewenang dilakukan oknum pejabat.
“Ojo gelanggang carang ke pucuk? Kalau emang persoalan sepele ini dibiarkan kita terpaksa perang, dengan segala konsekuensi. Objek Saroja adalah kasus-kasus korupsi, seperti pada PUPR, korupsi BPNT pada Dinas Sosial, korupsi oknum anggota DPRD Kota, pengadaan buku LKS. Jika kita punya data, kita tidak akan main-main,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Kasi Intel Kejari Kota Kediri membenarkan jika Saroha telah memasukkan pengaduan masyarakat. “Terkait pembangunan McD di Kota Kediri, dilakukan di atas bangunan yang diduga Cagar Budaya. Diduga dalam prosesnya ada yang tidak benar seperti itu, sehingga bisa berdiri McD di atas lahan tersebut. Kami sudah menerima laporan dan tentunya akan kita tindak lanjuti,” terang Harry Rachmat.
Sementara pihak McD Brawijaya melalui Rizky selaku marketing komunikasi menjelaskan bahwa keberadaan McD sudah ada perizinan dan aturan termasuk masalah parkir berdampak kemacetan. “Saya akan koordinasikan dengan team. Namun terkait kemacetan, ini adalah bagian dari antusiasm dan excitement masyarakat Kediri atas kehadiran restoran baru McD. Kita segera carikan solusinya,” jelasnya.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama Editor : Nanang Priyo Basuki