KEDIRI – Kehadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait menurunkan angka stunting, salah satu cara meningkatkan konsumsi daging ikan lele. Langkah awal, dia pun memberikan bantuan benih ikan. Karena tahu jika wilayah Pare, selama ini termasuk memasok kebutuhan pasar di seluruh tanah air. Dalam kunjungannya, didampingi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Forkopimda.
Tempat ditujukan bernama Republik Lele milik M. Yusron, berada di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, Kamis (06/07). Dimana dalam satu bulan mampu memproduksi 70 juta hingga 120 juta ekor ikan lele jenis mutiara. Adapun kemampuan perhari untuk panen ikan, rata-rata 8 hingga 10 ton.
“Republik Lele melakukan budidaya ikan lele jenis mutiara. Dimana ikan tersebut lebih tahan penyakit, cepat besar dan dikenal gurihnya. Ikan lele ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Diharapkan anak-anak juga dapat mengkonsumsi turunan ikan lele seperti dibuat nugget. Ini merupakan upaya menurunkan angka stunting,” ucap Khofifah
Disampaikan gubernur, terkait perikanan di Jawa Timur, untuk komoditas nomor satu tetaplah Ikan bandeng lalu disusul ikan lele dan udang. “Marketnya luar biasa dan memberikan penguatan kesejahteraan kepada nelayan. Saya berharap Republik Lele mampu mencukupi kebutuhan pasar,” terangnya.
Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri mengaku bersyukur atas keberadaan Republik Lele telah berdiri sejak tahun 1985.
“Beliau ini setiap hari mengurusi lele dan rata-rata hasil panen dijual ke luar kabupaten. Kita akan terus bersinergi mengembangkan sektor perikanan. Dengan nilai transaksi mencapai 250 miliar, jika sampai pemerintah tutup mata, berarti yang salah pemerintahnya,” jelas Mas Dhito.
Yusron mengaku bahwa sudah 5 tahun ini bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan telah dibantu terkait badan hukum usaha. “ Kami memiliki asosiasi diberinama Cat Fish Kediri, beranggotakan pembudidaya dan pembenih lele. Terkait benih sebenarnya melimpah di sekitar Kecamatan Pare jika untuk mencukupi kebutuhan Kabupaten Kediri,” jelasnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki