KEDIRI – Dengan tujuan menggembalikan budaya Kota Kediri menjelang Bulan Ramadhan, Saroja selaku salah satu organisasi masyarakat. Memiliki keinginan baik merawat dan menjaga tradisi bagi warga Jawa Timur khususnya di Kediri. Dikemas dalam Tradisi Nyadran dan Kirim Doa Bersama, dihadiri para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh politik.
“Kita semua usai mengikuti bersama pemilihan umum berlangsung demokrasi. Mari kita kembali ke jati diri sebagai orang Jawa. Acara Nyadran atau megengan merupakan bagian dari tradisi kita, harus dirawat dan dijaga,” ungkap Supriyo, selaku Dewan Penasehat Sarojo dikonfirmasi di sela acara, Minggu (10/03).
Acara digelar di Halaman Masjid Al Hidayah ini, berlangsung khidmat seiring bergabungnya kehadiran relawan Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN). Kegiatan ini juga dalam rangka tasyakuran berdirinya Saroja ke-5 tahun.
Dalam pidatonya, Surpiyo sempat menyinggung Ketua Umum RSTN, Nanda Prameswati dianggap sosok anak muda pantas sebagai Wali Kota Kediri dengan segala prestasi yang dimiliki.
“Bila tidak ada yang mengusung, Saroja siap mengawalnya menuju balai kota,” tegasnya, dikonfirmasi usai acara.
Disebut namanya masuk bursa calon Wali Kota Kediri, Nanda Prameswati mengaku belum berpikir untuk maju. Bahwa kehadiran RSTN selama ini, murni merupakan organisasi bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
“Saya belum kepikiran untuk maju Calon Wali Kota Kediri,” ucapnya.
Meski terdengar kabar sejumlah pimpinan partai di Kota Kediri membicarakan dirinya, apalagi dianggap sosok mampu memiliki visi misi yang sama. Nanda demikian sapaan akrabnya, mengaku bahwa dirinya belum berpikir terjun ke dunia politik.
editor : Nanang Priyo Basuki