KEDIRI – Meski meraih kemenangan di laga perdana Babak 32 Besar Liga 4 Jawa Timur saat menjamu PSID Jombang di Stadion Brawijaya, Senin (20/01). Namun Manager Inter Kediri, Tomi Ari Wibowo mengaku belum puas dan harus banyak perubahan dalam tubuh tim.
Kerap salah umpan dan kurang respon dalam mengantisipasi serangan balik, menjadi PR khusus dalam laga selanjutnya melawan Triple S.
Sejak menit awal Inter Kediri langsung memegang jalannya pertandingan. Peluang banyak tercipta lewat Sackie Doe yang ditaruh di posisi striker. Menit 35 PSID harus bermain dengan 10 pemain, akibat kipernya dengan sengaja handsball di luar kotak. Hingga babak pertama usai, belum tercipta gol dan skor bertahan 0-0.
Memasuki babak kedua, Laskar Boncolono langsung menggebrak. Menit 54 Syahrul Dicky Berhasil mencetak gol berkat tendangan dari luar kotak penalti. Tak lama menit 57 PSID tersengat dan langsung membalas lewat gol Alfan Tri Sakti.
Inter berupaya membongkar lewat kombinasi Sackie Doe dan pemain anyar Gustavo Cebu. Gol akhirnya tercipta lewat Nur Azji di menit 80 memanfaatkan situasi kemelut di muka gawang. Hingga pertandingan berakhir, skor akhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah. Dengan hasil ini Inter Kediri menduduki puncak klasemen sementara Grup FF.
Dikonfirmasi usai pertandingan, Suswanto, Asisten pelatih Inter Kediri membenarkan jika anak asuhnya memiliki beban main di pertandingan perdana.
“Pertandingan pertama bisa jadi beban pemain kita, pertandingan awal memikul beban berat. Alhamdulillah bisa keluar dari nervous. Kita memasukkan Nur Azji sebagai penyegaran di lini depan saat lawan mulai kelelahan,” ungkapnya.
Adapun menjadi catatan dalam pertandingan, anak asuhnya kurang fokus dan tidak cepat saat transisi usai menyerang kemudian harus bertahan.
“Lini tengah kita, Yunus belum fit. Kita paksakan akhirnya dia kena kartu merah, karena pertarungan lini tengah berat. Dalam latihan kita sering ajari crossing straight tapi malah bola lambung akhirnya kesulitan. Lawan Triple’s kita akan persiapkan ke depan, akan fokus ke babak berikutnya,” terangnya.
Sementara pihak PSID melalui Coach Hendriawan mengaku sebenarnya pertandingan berjalan luar biasa namun terganggu beberapa keputusan wasit dianggap tidak sesuai.
“Kita berharap pertandingan berikutnya dipimpin wasit yang lebih baik,” jelasnya.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan