Penjelasan Kapolres Terkait Insiden Pawai Sound Horeg di Desa Keraton Mojo

Bagikan Berita :

KEDIRI – Suasana meriah pawai sound system atau yang akrab disebut sound horeg di Desa Kraton, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Sabtu malam (4/10), berubah menjadi kepanikan.

Seorang penonton mengalami luka serius setelah kakinya terlindas truk peserta karnaval yang mengangkut perangkat audio berukuran besar.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, saat dikonfirmasi usai menghadiri HUT TNI di Makodim 0809 Kediri, Minggu (5/10), menegaskan bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan, bukan akibat tawuran ataupun pengaruh minuman keras.

“Kita akan memfasilitasi mediasi antara korban dan sopir truk. Kepala Desa setempat juga telah menyatakan kesiapannya untuk ikut bertanggung jawab dalam proses pemulihan korban,” jelas Kapolres.

Menurutnya, panitia karnaval telah melaporkan kegiatan itu kepada pemerintah kabupaten. Acara utama selesai sekitar pukul 22.00 WIB, namun arus penonton yang padat membuat proses pembubaran berlangsung lama, sehingga situasi di lokasi masih ramai saat insiden terjadi.

Korban diketahui bernama Supriadi (57), warga Dusun Pulo, Desa Picisan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.45 WIB di jalur utama pawai, tepat di selatan jembatan Desa Kraton.

Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, menambahkan, sebelum kejadian ada enam penonton yang nekat berdiri di dalam area steril yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi peserta.

“Panitia sudah berulang kali mengimbau agar mereka mundur, tapi sebagian tetap bertahan. Saat truk melintas pelan, salah satu penonton tersenggol hingga kakinya terlindas ban belakang,” terangnya.

Akibat kecelakaan itu, Supriadi mengalami luka robek di telapak kaki kanan dan patah pada ibu jari. Ia segera dievakuasi ke RS dr. Iskak Tulungagung untuk menjalani perawatan intensif.

Hingga berita ini ditulis, Kepala Desa Kraton, Tauhid, belum bisa dimintai keterangan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksono, memastikan pihaknya akan melakukan pengecekan di lapangan serta berkoordinasi dengan panitia dan pemerintah desa guna memastikan pemulihan korban serta kelanjutan proses mediasi antara kedua pihak.

Sementara berdasarkan aduan diterima redaksi, sempat terjadi aksi tawuran diduga dilakukan sejumlah orang penonton dalam keadaan mabuk.

“Kami mendapat aduan ada tawuran,” ungkap Bagus Romadhon, warga Mojo.

 

jurnalis : Anisa Fadila – Sigir Cahya Setyawan
Bagikan Berita :