KEDIRI – Sejumlah persoalan tengah terjadi dan harus diberikan solusi, salah satu agenda rapat khusus melibatkan Pengurus MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten dan Kota Kediri, Selasa kemarin. Bahwa keberadaan dunia pendidikan, dianggap sebagai tempat yang nyaman, ramah dan aman bagi semua siswa untuk mendapatkan ilmu.
Setelah sempat memberikan ultimatum kepada Pemerintah Kota Kediri untuk melakukan penutupan sementara kepada Mie Gacoan. Karena berdampak pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lingkungan SDN Banjaran 4 Kota Kediri. Kali ini sorotan terjadi permasalahan di lingkungan SMPN 2 Kras Kabupaten Kediri.
“Kita semua pernah mengikuti proses KBM, bagaimana rasanya dipukul penggaris panjang dan itu berulang bila melakukan kesalahan. Disuruh berdiri di depan kelas karena lupa tidak menggerjakan tugas. Artinya, kita seharusnya memberikan apresiasi kepada tenaga pendidik untuk mewujudkan anak asuhnya berkualitas,” ucap Ketua MPC PP Kota Kediri, M. Akson Nul Huda.
Helmi PP : Jangan Ada Premanisme
Bahwa negara ini mengatur kebebasan mengeluarkan pendapat, namun dijelaskan Akson Nul Huda, harus memahami tidak menggangu KBM. “Saya melihat kasus di SMPN 2 Kras telah ditangani cukup baik oleh Dinas Pendidikan dan Polres Kediri, oknum guru telah di non-aktifkan dan kasusnya ditangani Unit PPA,” terangnya.
Cukup menjadikan PP merasa prihatin, kemudian muncul kabarnya ada oknum mengaku LSM dan oknum jurnalis menemui pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, berujung minta sejumlah uang.
“Ini menjadikan keprihatinan kita semua. Mengancam akan menggerahkan massa dan akan mempublikasikan. Namun ujung-ujungnya meminta sejumlah uang. Ini sama juga mengajari korupsi namun dengan cara premanisme,” jelas Helmi Anshori selaku Ketua MPC PP Kabupaten Kediri.
Untuk itu, dalam waktu dekat PP akan berkirim surat kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk melakukan audensi dengan Dinas Pendidikan.
“Sebagai wujud nyata bahwa PP bukan ormas para preman, dengan ini kami membuat pernyataan bersama bahwa PP menjadi garda terdepan. Demi mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan ramah demi meningkatkan kualitas calon penerus bangsa,” tegas Helmi.
editor : Nanang Priyo Basuki