KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri memutuskan kembali menggelar Operasi Pasar Murni (OPM). Beras premium dengan harga Rp 50.000 per kemasan 5kg, gula pasir Rp 10.500/kg, minyak goreng Rp 11.000/liter dan telur ayam dijual Rp 22.000/kg. Kegiatan dimulai hari ini, Selasa (25/10), berlangsung serentak di tiga wilayah kecamatan. Kecamatan Pesantren digelar di Balai Kelurahan Banaran, Kecamatan Kota digelar di Balai Kelurahan Dandangan dan Kecamatan Mojoroto digelar di Balai Kelurahan Mojoroto
“Enam minggu terakhir ini kita sudah adakan operasi pasar khusus beras medium. Nah, sekarang kita perluas cakupan komoditasnya dengan skala kegiatan yang lebih masif,” ujar Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada siaran pers, Senin (24/10).
Alasan digelarnya OPM Ini, pengalihan subsidi BBM awal September lalu, beberapa komoditas pangan secara nasional mengalami kenaikan harga. Kemudian pemerintah kota menjalin komunikasi dengan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Perum Bulog dan pemangku kepentingan lainnya demi memperkuat peran TPID Kota Kediri.
Terkait pelaksanaan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan, kegiatan OPM dilaksanakan secara bergilir setiap Selasa, Rabu dan Kamis. Meskipun komoditas yang dijual pada OPM terpaut cukup jauh dari harga pasar, Tanto meyakinkan kualitasnya terjamin.
“Beras yang dijual jenis premium yang pulen dan enak. Telur ayamnya juga kualitas super dari sentra peternakan ayam layer di Blitar,” jelasnya.
Salah satu warga Kelurahan Banaran, Herni mengaku berterima kasih kepada pemerintah kota atas program ini. Setelah sebelumnya diminta antri, dia kemudian membeli beras, minyak, telur dan gula.
“Terima kasih Mas Abu (wali kota, red). Program ini jelas manfaatnya karena harga relatif lebih murah dari di pasaran dan paling penerima manfaat sekali, kami para ibu rumah tangga. Ya bedanya tidak terlalu jauh tapi sangat berarti misalkan minyak 11 ribu di luar harga 14 sampai 15 ribu,” jelasnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki