KEDIRI – Malam akhir pekan yang biasanya penuh gemerlap berubah menjadi panggung kesigapan petugas. Sabtu malam (5/7), jajaran Polres Kediri Kota menggandeng personel Polisi Militer dan Dinas Perhubungan dalam sebuah operasi gabungan untuk menyisir titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas dan mencegah gangguan kenyamanan warga.
Di bawah cahaya lampu jalan dan suara sirine yang lirih tapi tegas, operasi ini bukan sekadar razia biasa. Ini adalah upaya nyata menciptakan jalanan yang aman dari bayang-bayang balap liar dan konvoi tak bertanggung jawab yang kerap menebar keresahan.
Hasilnya tak main-main. Sebanyak 216 pengendara terjaring tilang, dengan mayoritas pelanggaran berupa kelengkapan surat kendaraan yang tak sesuai, seperti tidak membawa STNK atau SIM. Selain itu, 32 kendaraan turut diamankan sebagai barang bukti untuk proses lebih lanjut.
Tertib Berlalu Lintas, Aman Bersama
Kasatlantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penindakan, tapi juga bentuk perlindungan. “Kami ingin menciptakan rasa aman dan nyaman di jalan. Ini bentuk hadirnya negara dalam menjaga warganya dari bahaya di jalan raya,” ujarnya tegas namun menyejukkan.
Ia juga menyebut bahwa operasi seperti ini akan terus digelar secara berkala, khususnya di lokasi-lokasi yang rawan aksi ugal-ugalan dan pelanggaran aturan lalu lintas.
Himbauan Ramah dari Jalanan
Lewat operasi ini, kepolisian mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama para pengendara muda, untuk menjadikan jalan sebagai ruang keselamatan, bukan ajang adrenalin. Lengkapi surat kendaraan, kenakan helm, dan patuhi rambu karena keselamatan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain di sekitar kita.
Dengan sinergi antara petugas dan masyarakat, malam yang tadinya berpotensi gaduh justru menjadi sejuk dan tertib. Kediri tak hanya menjaga tradisi dan budaya, tapi juga ketertiban yang mengalir sampai ke ujung jalan.
jurnalis : Anisa Fadila