KEDIRI – Sekretariat Bersama Warga Banjarmlati dan Bandar Kidul Lingkungan GOR Jayabaya, menggelar aksi di Balai Kota Kediri dan gedung wakil rakyat.
Namun sayangnya, aksi menuntut pembukaan portal jalan umum di GOR Jayabaya tidak mendapatkan respon yang baik.
Sempat dilakukan mediasi di Balai Kota sebelum digelar aksi massa pada Selasa (21/03).
“Namun pihak Disbudpapora tetap bersikukuh menutup portal tersebut,” jelas Imam Dahroni, perwakilan warga Kelurahan Banjatmlati.
Massa sebelumnya berkumpul di Kawasan GOR Jayabaya. Akhirnya, dengan membawa sejumlah kendaraan roda empat, sound system dan poster mendatangi balai kota. Tak kunjung ada pihak pemerintah kota yang menemui, massa kemudian bergeser ke gedung DPRD Kota Kediri.
Tak satupun wakil rakyat menemui aksi massa ini, hanya diterima Sekretaris Dewan (Sekwan) Rahmat Hari Basuki. “Kami sepakat kawasan GOR dijadikan tempat olahraga, namun harus memberikan toleransi bagi pengguna jalan. Olahraga kan ada waktunya, tidak malah ditutup secara permanen,” jelasnya.
Mereka pun menyayangkan atas digelarnya pertemuan pada Senin malam oleh pihak Pemerintah Kelurahan Banjarmlati.
“Pertemuan kemarin saya sayangkan , tiba-tiba ada pertemuan warga Banjarmlati dan tanpa melibatkan Bandar Kidul. Kemudian ada kemufakatan dan mohon maaf, digiring terkait PKL,” terang Imam.
Lalu bagaimana bila portal dibuka dan pedagang kembali masuk kawasan GOR? “Diberi tulisan larangan, kami siap bersinergi dengan Satpol PP. Bila ada yang berjualan, kami pastikan bukan warga kami. Intinya mari bersinergi,” imbuhnya.
jurnalis : Bram Radyan editor : Nanang Priyo Basuki