KEDIRI – Menyebut nama Mas Dhito dan Pak Dodi, tidak asing bagi warga di Kabupaten Kediri. Keduanya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Dodi Purwanto, dikenal kompak dalam sejumlah kegiatan baik resmi maupun santai. Cukup menarik, meski memiliki kedudukan namun memilik kesamaan tidak suka hal terlalu protokoler.
Melihat sosok orang nomor satu di Kabupaten Kediri terlihat makan tahu lontong telur di Jalan Lawu Pare, contohnya. Atau Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri, melakukan sidak di sejumlah tempat seperti jalan rusak, jembatan ambrol hingga ke lokasi galian C lepas pengawalan.
Pun juga Pak Dodi sapaan akrab Ketua DPRD. Terakhir dua kali berturut-turut terjun langsung di lokasi banjir hingga basah kuyup. Bahkan hingga motor trail kesayangannya terpaksa masuk bengkel. Karena dipergunakan menerjang banjir mencapai ketinggian 1,5 meter di Grogol demi melakukan evakuasi.
Namun di balik dua tokoh tersebut yang bekerja untuk melayani masyarakat dengan hati, masing-masing tidak lepas dari sosok lebih dari kata pengawal. Mengantar kemanapun baik pergi, tidak mengenal waktu dan jangan ditanya apakah lelah. “Kuncinya selalu bahagia, banyak sukanya dan tidak ada duka,” ucap Hariyanto, sopir Ketua DPRD Kabupaten Kediri.
Begitu juga bagi Sutarmanto Aji, sopir Bupati Kediri akrab disapa Pak Tarman. Bapak satu anak kelahiran Wonosobo Jawa Tengah, 28 Mei 1979 ini tanpa terasa telah 4 tahun melayani Mas Dhito sebelum menjabat Bupati Kediri. “Anak saya satu sekarang masih kuliah semester dua. Terakhir pulang ketemu anak ya 4 bulan lalu pas ada libur panjang,” ucapnya, ditemui di Hall SLG, Jumat (04/03).
Bagi Pak Tarman, Mas Dhito sosok yang supel dan jika keluar kota selalu mencicipi kuliner. “Beliau jika keluar kota, mesti makan-makan. Paling jauh mengantar bapak, saat acara di Banyuwangi. Selebihnya, jika bapak ada acara di Jakarta, beliau naik pesawat saya menyusul membawa perlengkapan melalui jalur darat,” terangnya.
Dia pun mengakui Mas Dhito begitu padat kegiatan bahkan hingga lepas dini hari. “Pernah Waktu acara di Surabaya, ada acara mendadak di Kediri. Sementara acara di Surabaya hingga jam 3 pagi. Beliau sempat naik mobil lalu turun, sampai tiga kali kemudian memutuskan tidak jadi pulang ke Kediri karena acara di Surabaya belum selesai,” kenang Pak Tarman.
Untuk Hariyanto akrab disapa Mister Paul, baru dua tahun berjalan seiring periodesasi Dodi Purwanto duduk sebagai Ketua DPRD. Namun sebenarnya Paul adalah tetangga beda desa. Bila Pak Dodi tinggal di Desa Wonoasri, maka Paul tinggal Dusun Gringging Cerme, sama-sama di Kecamatan Grogol.
“Saya ikut bapak, baru dua tahun berjalan, seiring periodesasi menjabat Ketua DPRD. Dulu saya gemuk namun sekarang tambah gemuk dan tidak ada dukanya sama sekali blass,” ucap Paul sambil tersenyum lebar. Dia pun mengakui jika Dodi Purwanto sangat padat kegiatan dan seakan tidak ada waktu istirahat.
“Semua Itu saya nikmati, bekerja iklas tulus menjalankan perintah bapak. Mengatur waktu untuk keluarga? Saya 100% untuk Bapak Bos dan keluarga saya nomor duakan. Bila ada waktu saya sempatkan berkunjung,” ucap lelaki kelahiran, 20 Desember 1979, direncanakan dalam tahun ini akan menuju kursi pelaminan.