KEDIRI – Camat Ngancar Edy Suprapto menyampaikan tidak gentar meski diancam pihaknya akan didemo oleh ratusan sopir truk dengan membawa ratusan ular pada Rabu besok. Dia pun mengaku telah menjalankan tugas sesuai amanah diberikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kepada dirinya.
“Tugas saya melayani masyarakat, sesuai amanah diberikan Mas Bupati kepada saya. Sebelum warga Desa Margourip menghadang ratusan truk itu. Sebenarnya seminggu sebelumnya telah kami fasilitasi pertemuan antara sopir truk, warga dan kepala desa. Namun karena kesepakatan tersebut tidak diindahkan para sopir truk, makanya warga menghadang,” jelasnya, Minggu (04/02)
Dia pun menyebutkan, sempat memanggil salah satu sopir truk saat aksi pada Sabtu kemarin. Dia mengaku telah menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri telah menggeluarkan anggaran lebih Rp. 60 miliar untuk memperbaiki jalan di wilayah Ngancar. Sementara truk-truk melintas ini membawa muatan dari wilayah Blitar.
“Saya tidak tahu namanya, setahu saya gondrong, dia membawa truk Irfai Group. Saya tanya, apakah hasil kesepakatan tidak disampaikan ke semua sopir truk melintas di Desa Margourip? Dia mengaku telah sampaikan berupa selebaran,” terang Camat Ngancar.
Sempat ada insiden, sejumlah truk milik Irfai Group yang tidak membawa muatan ingin melanjutkan perjalanan. Namun, atas desakan warga desa setempat maka truk tersebut diminta semua putar balik. “Ratusan truk ini dikawal oleh pihak Polres Kediri Kota hingga memasuki wilayah Kabupaten Kediri,” jelas Edy Suprapto.
Kemudian terkait usaha galian berada di Desa Sugihwaras, Camat Ngancar kembali menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sesuai prosedur.
“Ada yang mengaku orang dekat Mas Bupati. Namun berdasarkan kesepakatan dihadiri para kepala desa, pemilik galian dan perwakilan sopir truk. Maka diputuskan dilarang melintas jalan desa dan semua bentuk usaha galian di Ngancar dihentikan sebelum mendapatkan rekom dikeluarkan Bupati Kediri,” terangnya,
Terdapat 10 kades yang hadir saat digelar pertemuan di Kantor Kecamatan Ngancar. “Kami berikan jalan alternatif agar tidak melintas Desa Manggis dan Desa Margourip. Karena yang kami tahu, beberapa truk membawa muatan melebihi 8 ton. Saya juga minta Dinas Perhubungan untuk mengawasi truk galian ini,” imbuhnya.
Terkait aksi bakal digelar LSM Gerak Indonesia, M. Rifai selaku koordinator aksi menjelaskan. Bahwa aksi rencana digelar Rabu besok itu sebagai bentuk solidaritas kepada sopir truk dan pemilik tambang. “Mereka butuh makan dan cari rejeki. Kenapa tidak boleh melintas di wilayah Kabupaten Kediri. Memang galian dari Blitar dan para sopir merasa keberatan jika harus memutar,” ucapnya.
editor : Nanang Priyo Basuki