KEDIRI – Terkait modus baru penyelundupan narkoba ke dalam Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA menjadikan Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Jalil merasa prihatin. Pengasuh Ponpes Salafiyyah berharap, ketegasan dari aparat penegak hukum beserta pihak Lapas. Untuk membuktikan komitmennya menyatakan perang atas segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
“Masya Allah, kenapa harus memakai Al Qur’an dan sarung dijadikan media mengirim narkoba ke dalam Lapas? Apakah pelakunya sudah ditangkap semua? Ini harus ditindaktegas dan tidak diberi toleransi. Saya minta komitmen seluruh aparat penegak hukum termasuk Lapas,” ungkap Gus Ab, sapaan akrab Ketua PCNU.
Diberitakan sebelumnya, Tim Keamanan Lapas Kelas IIA Kediri berhasil menggagalkan penyeludupan narkoba berupa ribuan pil Dobel L, pada Kamis (08/12). Hal ini dibenarkan M. Hanafi, Kepala Lapas M. Hanafi dengan menunjukkan bukti foto atas barang bukti 1.526 butir pil. Paketan ini ditujukan kepada Idris Viandi, warga binaan dikirimkan oleh mantan istrinya berinisial Y, merupakan tenaga admin bekerja di RSUD Gambiran Kota Kediri.
Disampaikan Hanafi, saat ini pihaknya tengah bekerjasama dengan Satnarkoba Polres Kediri Kota untuk mengungkap kasus ini. “Bahwa anak buah saya sudah beberapakali menggagalkan penyeludupan narkoba dan HP. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres, atas bantuannya untuk mengungkap kasus ini. Atas kejadian ini tidak menciutkan nyali kita dan bila ada anggota kami juga terlibat, akan kami beri tindakan tegas,” ungkapnya di ruang kerja.
Awalnya, terdapat bungkusan berisi satu Kitab Al Quran dan 12 sarung ditujukan kepada Idris merupakan narapidana narkoba. “Dia sebenarnya guru ngaji di dalam lapas, telah menjalani 4 tahun penjara dan kurang 2 tahun penjara. Saya tanya, mau ditambahi berapa tahun penjara? Dia langsung menangis dan meminta maaf. Sementara pelaku pengirim merupakan istrinya, langsung melarikan diri setelah mengirim paket ini,” terang Kalapas.
Pihak Polres Kediri Kota melalui Kasat Narkoba AKP Ipung Harianto saat dikonfirmasi Jumat (09/12) menyampaikan jika pihaknya tengah melakukan penyelidikan. “Y selaku pengirim masih kami amankan, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan dan Pengadilan untuk menjeratnya. Dari pengakuannya, Y mendapat barang tersebut dari seseorang yang mengirimnya ke rumah pada Rabu malam,” jelas AKP Ipung.
Lalu siapakah Y? Alfan Sugianto selaku Wakil Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri membenarkan bahwa terdapat salah satu staf administrasi tengah berurusan dengan Polres Kediri Kota. “Memang dia telah berpisah dengan suaminya kini berada di dalam Lapas. Memang banyak informasi yang masuk ke kami terkait Y ini,” terangnya.
Alfan juga membenarkan, adanya laporan jika Y kepergok diduga melakukan perselingkuhan dengan laki-laki lain. Dari pengakuan sejumlah karyawan RSUD Gambiran, Y dikenal suka berada di hiburan malam. Bahkan saat kejadian kecelakaan beberapa waktu lalu, dikabarkan dia dalam keadaan mabuk.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki