KEDIRI – Mohon pamit dan harus angkat kaki dari Kediri, demikian disampaikan pelatih sarat prestasi Jaya Hartono. Karena dirinya telah resmi diikat kontrak melatih Sulut FC bakal bertanding di Liga II PSSI. “Saya mohon diri dan mohon doanya, melatih Sulut FC. Kemarin saya berharap bisa diberi amanah melatih Persedikab, namun telah dua Minggu lebih tak juga dihubungi oleh pihak manajemen,” ungkap Mas Jaya, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi Senin (09/05).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Persedikab Hanindhito Himawan Pramana yang juga Bupati Kediri manyampaikan. Bakal menggunakan jasa pelatih Kediri namun memiliki kemampuan tidak kalah dengan pelatih profesional lainnya. Sang pelatih masih dirahasikan identitasnya ini, diharapkan mampu memberikan ilmu dan membagikan pengalaman kepada para pemain lokal, dimana tim inti Persedikab bakal didominasi putra daerah.
Munculnya nama Mas Jaya justru dari pernyataan Sekertaris Umum Persedikab Kediri, M Abdu Firman Kelana dihadapan sejumlah jurnalis. Dia mengakui saat ini Jaya Hartono menjadi kandidat terkuat. Sebab sosoknya berpengalaman di persepakbolaan nasional dan asli putra daerah Kediri, cukup memenuhi syarat juru taktik skuad Bledug Kelud.
“Kalau Jaya Hartono itu bukan melamar, masuk list kita. Tapi untuk ke depannya masih belum tau seperti apa, kita lihat kerangka tim dulu,” ungkap Abdu sapaan akrabnya. Namun rupanya seiring waktu, tidak kunjung ada kabar kelanjutannya. Justru yang muncul kandidat kuat melatih tim berjuluk Bledug Kelud justru Budi Sudarsono ataupun Alfiat.
Sejumlah tokoh sepak bola pun meragukan dua nama terakhir ini bila kemudian duduk sebagai pelatih kepala. Apalagi bila melihat deretan prestasi yang tidak moncer, kemudian Pelatih Persedikab sebelumnya Tony Ho, tidak mampu mewujudkan janjinya. ‘Apa mau jadi Tony Ho kedua? Bila pakai Budigol atau Alfiat’, demikian keraguan sejumlah tokoh sepak bola di Kediri saat dikonfirmasi.