KEDIRI – Terhambatnya arus lalu lintas di Jalan Slamet Riadi Kelurahan Banjaran Kota Kediri, disinyalir keberadaan Taman Pendidikan Rahmat Kota Kediri. Jumlah anak didik dikabarkan terus bertambah seiring dilakukan pembangunan lokal kelas. Namun imbasnya, sejumlah kendaraan roda empat merupakan para penjemput anak didik, menjadikan arus terganggu.
Ditemui di ruang kerja, Rabu (09/02), Johan Baskoro selaku Humas Yayasan Taman Pendidikan Rahmat menjelaskan bahwa pihaknya juga telah menyediakan lahan parkir. Namun karena jalan raya yang cukup sempot, pada saat jam pulang sekolah akan muncul kemacetan. Selain itu, juga telah dia mengaku telah menjalin kerjasama dengan Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Kediri Kota, Polsek Kediri Kota dan Kelurahan Banjaran untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
“Kemacetan ini dikarenakan sistem shifting dari kebijakan Dinas Pendidikan yang menetapkan kuota 50% . Sehingga kegiatan belajar dilaksanakan 2 sesi. Saat pergantian sesi itulah, diduga penyebab kemacetan di jalan tersebut,” terang Johan. Dia pun membenarkan bila jumlah siswa di Taman Pendidikan Rahmat cukup banyak.
“Jumlah siswa SD sekitar 800 siswa, TK sekitar 212 siswa dan Playgroup 47 siswa, jadi keseluruhan sekitar 1000 peserta didik. Rekayasa lalu lintas diantaranya satu arah untuk roda 4 ketika jam berangkat dan pulang sekolah dari barat ke timur. Kemudian kami juga telah memberikan himbauan, untuk parkir kendaraan wali murid di sisi utara jalan saja,” jelasnya.
Rencananya simulasi rekayasa lalu lintas ini akan diterapkan Senin mendatang. Namun karena Kota Kediri saat ini berada di level 3 dan mengharuskan pembelajaran secara daring. Maka simulasi tersebut akan dilakukan saat pembelajaran berjalan normal kembali.
Pihak yayasan juga memasang portal portable di perempatan sebelah timur. Diharapkan bisa mengantisipasi kemacetan, dan tidak ada kendaraan roda empat atau roda tiga yang melintas dari arah barat Jalan Slamet Riadi. Selain itu, pihak sekolah sebenarnya juga telah menyediakan jasa antar jemput siswa.