KEDIRI – Hari pertama pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Kediri dimulai di Kecamatan Kayen Kidul, Senin (13/1). Program yang diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk memastikan generasi muda mendapatkan gizi yang cukup, khususnya anak-anak sekolah.
Dalam tahap awal, distribusi makanan bergizi menyasar 26 sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, TK, PAUD, hingga SLB di Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, dengan total 3.101 porsi makanan yang telah disiapkan.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, bersama Dandim 0809 Kediri, Letkol Inf Ragil Jaka Utama, S.Hub. Int., M.H., memantau langsung pelaksanaan program ini di SMP Negeri 1 Kayen Kidul. Dalam kesempatan tersebut, Dewi menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para siswa.
“Melihat semangat siswa yang begitu bahagia menerima makanan bergizi ini sangat membanggakan. Program ini tepat sasaran, terutama untuk siswa-siswa kurang mampu. Makanan yang disajikan juga cukup bervariasi, meskipun masih perlu evaluasi ke depan,” ujar Dewi.
Dandim 0809 Kediri menjelaskan, hari pertama program ini menghasilkan 3.101 porsi makanan yang telah didistribusikan. Namun, dari tiga dapur yang direncanakan, baru satu dapur yang dapat beroperasi.
“Sementara ini, dua dapur lainnya masih dalam tahap persiapan karena info dari koordinator SPPG-nya ada kendala administrasi. Diharapkan dalam waktu dekat semuanya bisa beroperasi agar program ini segera menjangkau seluruh Kabupaten Kediri,” jelas Ragil.
Menu yang disajikan pada hari pertama terdiri dari nasi pulen, ayam kecap, tahu goreng, sayur wortel dan baby corn, serta semangka. Namun, ketiadaan susu menjadi catatan evaluasi ke depan.
“Kami memahami bahwa ini masih tahap awal atau pilot project. Nanti tentu akan ada perbaikan agar menu yang disajikan benar-benar memenuhi kebutuhan gizi anak-anak,” imbuh Dewi.
Salah satu siswa SMPN 1 Kayen Kidul, Bagus Ramadhani Wijaya, mengungkapkan kebahagiaannya atas program ini.
“Makanannya enak, porsinya cukup, dan orang tua saya tidak perlu repot ke pasar pagi-pagi,” tuturnya.
Sementara itu, Ahmad Gunawan, Koordinator SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Kediri Raya, mengungkapkan bahwa perluasan program ke Kecamatan Pare masih menunggu arahan dari Pimpinan Badan Gizi Nasional di Jakarta.
“Untuk Pare, kami masih menunggu verifikasi dari Pimpinan Badan Gizi Nasional pusat. Begitu pimpinan dari Jakarta memberi arahan, dapur di sana akan langsung beroperasi,” jelas Ahmad.
jurnalis : Muhammad Dastian Yusuf