KEDIRI – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Kediri menggelar sosialisasi terkait kuota dan distribusi LPG 3 kilogram di Kota Kediri. Dalam pertemuan ini turut mengundang perwakilan Pertamina, Hiswana Migas, Tim Pengendali Inflasi, Kejaksaan dan Polres Kediri Kota, pada Kamis (06/02).
“Hasilnya untuk saat ini jalur distribusi maupun stok LPG 3kg masih relatif aman dan tercukupi dan dijelaskan Pertamina tahun ini kuota belum turun dari Dirjen Migas jadi mengacu tahun 2024,” ungkap Wahyu Kusuma Wardani, Kepala Disperindag.
Kuota yang diperoleh Kota Kediri pada tahun 2024 sebesar 17.097 metrik ton.
“Jalur distribusinya dari agen ke pangkalan dan kebijakan terakhir diperbolehkan pengecer untuk menjual LPG 3kg dengan kuota 10% dari pangkalan dan kami berharap masyarakat tidak panic buying,” tambahnya.
Sehingga harga eceran tertinggi (HET) diharga Rp. 18 ribu tetap terjaga. Melalui sambungan telepon, Fajar Wasis Satrio Utomo selaku SBM Kediri IV Gas wilayah Kediri dan Nganjuk menghimbau. Agar masyarakat membeli di pangkalan resmi Pertamina, untuk memudahkan terpantau harga jual sesuai HET dan kualitasnya terjamin.
“Masyarakat dapat mengetahui pangkalan dengan mengakses website kami subsiditepatlpg.id, apabila pangkalan tidak menjual HET akan ada punishment dari agen,” jelasnya.
Data pangkalan yang ada di Kota Kediri meliputi Kecamatan Kota ada 103 pangkalan, Kecamatan Pesantren 127, dan Kecamatan Mojoroto 124 pangkalan. Total terdapat 354 pangkalan di Kota Kediri.
Sementara Hasanuddin selaku Ketua Hiswana Migas Kediri menuturkan. Pihaknya akan sosialisasikan ke agen agar memberikan sanksi pada pangkalan yang kedapatan menjual LPG di atas HET.
“Pertama dilakukan peringatan keras, pengurangan alokasi dan akan dicabut ijin pangkalannya atau blacklist,” katanya.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti