KEDIRI – 27 Maret 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak. untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah dengan mengoptimalkan momentum Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah. melalui program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024.
Merupakan program kampanye nasional keuangan syariah selama Bulan Ramadan. Memperhatikan hasil survey SNLIK Tahun 2022, diketahui bahwa indeks literasi keuangan di tingkat nasional masing-masing sebesar 49,68 persen dan 85,10 persen.
Lebih lanjut dalam survey tersebut diketahui bahwa indeks literasi keuangan Syariah nasional sebesar 9,14 persen dan indeks inklusi keuangan Syariah sebesar 12,12 persen. Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto menilai. Tingginya gap antara literasi atau tingkat pemahaman serta tingkat inklusi keuangan tersebut menjadi latar belakang OJK berkolaborasi.
Dengan para pelaku usaha jasa keuangan di sektor Perbankan, IKNB dan pasar modal menyelenggarakan acara untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah dari tingkat pelajar. Dalam rangka program GERAK Syariah, OJK Kediri menyelenggarakan dua kegiatan utama yaitu DAI KESYA dan Media Update.
DAI KESYA merupakan Lomba Duta Inklusi Keuangan Syariah (DAI KESYA) merupakan kolaborasi OJK Kediri dengan industri jasa syariah yaitu bank umum syariah, BPR syariah, pengadaian syariah, lembaga pembiayaan syariah, dan pasar modal syariah. Menyelenggarakan acara dengan target peserta sekitar 452 siswa SMA sderajat di 13 Kabupaten Kota di wilayah kerja OJK Kediri.
Kegiatan dilaksanakan sejak 26 Maret 2024 hingga 2 April nanti. Siswa yang mengikuti acara, akan mendapatkan pembekalan dari OJK dan industri terkait manfaat produk dan layanan keuangan syariah. Yang dapat digunakan oleh masyarakat dari level pelajar hingga dewasa.
Pada setiap sesi pembekalan, OJK Kediri menyiapkan kuis terkait keuangan syariah dengan hadiah yang menarik.
“Kami harap pelajar dapat berperan sebagai duta literasi keuangan syariah, memiliki pemahaman terkait produk, mampu membedakan produk dan layanan jasa keuangan konvensional dengan Syariah,” kata Bambang Supriyanto dalam sambutan pembukaan.
Kegiatan media update dalam rangka pelaksanaan fungsi kehumasan, OJK Kediri menyelenggarakan penyampaian perkembangan ekosistem industri jasa keuangan secara umum dan keuangan syariah dengan tema Industri Keuangan Syariah dengan tema Dulu dan Kini.
“Media Update OJK Kediri merupakan wujud sinergi OJK dengan media yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kami menyadari betapa pentingnya peran media dalam meningkatkan branding keuangan syariah sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat”, papar Bambang Supriyanto.
Bambang Supriyanto menyampaikan regulator telah memberikan banyak relaksasi dalam bentuk regulasi dan fatwa. Pada sisi industri, pelaku usaha jasa keuangan syariah telah memperluas jangkauan infrastruktur dan inovasi produk layanan sehingga dapat lebih diterima masyarakat dan mampu meningkatkan daya saing.
Dalam menyampaikan inovasi dan dukungan pengembangan ekosistem keuangan syariah di kegiatan Media Update, OJK berkolaborasi dengan beberapa pihak. Diantaranya pelaku Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK selaku regulator industri jasa keuangan yang memaparkan tentang kebijakan dan rancangan yang diterbitkan OJK untuk mendorong pertumbuhan inklusi keuangan syariah.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) selaku regulator fatwa keuangan syariah yang memaparkan tentang dukungan pengembangan ekosistem syariah. Kemudian kelompok ketiga, Bank Syariah Indonesia selaku pelaku usaha jasa keuangan syariah memaparkan inovasi produk dan layanan keuangan serta respon industri terhadap relaksasi regulasi pengembangan keuangan syariah.
“OJK berharap rekan-rekan media yang telah mengikuti Media Update memiliki pemahaman yang lebih memadai dan bisa memperluas informasi yang disampaikan pada acara sore hari ini sehingga tingkat literasi masyarakat dan pemanfaatan terhadap industri keuangan syariah bisa meningkat,” terang Kepala OJK Kediri.
editor : Nanang Priyo Basuki