KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Sumitomo Indonesia untuk melakukan penelitian dan pengembangan sumber daya alam dan ekosistem ramah lingkungan di Kabupaten Kediri.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan Presiden Direktur PT. Sumitomo Indonesia, Hiroshi Karashima di Kantor Pemkab Kediri, Kamis lalu.
Ruang lingkup penelitian dan pengembangan sumber daya alam yang dilakukan yakni bidang infrastruktur, perikanan, pertanian dan peternakan.
Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri menyebut banyak potensi yang dimiliki Kabupaten Kediri untuk dikembangkan baik sektor pertanian maupun yang lain.
“Di sektor pertanian kita ada pemetaan kawasan agropolitan dengan komoditas unggulan masing-masing,” katanya.
Kawasan agropolitan tersebut meliputi, Segobatam (Semen, Grogol, Banyakan, Tarokan, dan Mojo) dengan produk unggulan ada mangga podang, kopi, jeruk dan ubi kayu. Kopi ini dikembangkan di lereng Gunung Wilis.
Palempari (Pare, Plemahan, Papar dan Purwoasri) sebagai penghasil padi dan palawija. Pakancupung (Pare, Kandangan, Puncu, Kepung) sebagai penghasil cabe, bawang merah dan sayuran.
Kemudian, Ngawasondat (Ngancar, Wates, Plosoklaten, Kandat) dengan produk utama pertanian nanas dan pepaya. Dari empat kawasan itu dikerucutkan produk unggulan Kabupaten Kediri mangga podang, nanas, kopi, rosella.
Pemerintah Kabupaten Kediri terus melakukan penguatan terhadap petani dan mendorong hilirisasi produk unggulan itu, termasuk dalam pengembangan produk olahan, seperti pada komoditas nanas.
Di bidang peternakan khususnya sapi, populasi sapi di Kabupaten Kediri termasuk 3 besar di Jawa Timur. Untuk mendukung sektor ini, di Kabupaten Kediri juga dikembangkan desa korporasi sapi.
Termasuk pula kepada peternak, pendampingan dilakukan kepada kelompok ternak yang mendapatkan program korporasi sapi. Pun begitu tak dipungkiri masih terdapat beberapa catatan yang perlu dilakukan pengkajian untuk mengembangkan potensi yang ada lebih optimal.
Adanya bandara menurut Mas Dhito akan menjadikan Kediri sebagai episentrum baru di Jawa Timur. Pihaknya pun bakal mengembangkan sektor energi dan pertanian yang komprehensif dan ramah lingkungan.
Mas Dhito pun menyambut baik adanya MoU dengan PT Sumitomo Indonesia tersebut. Diharapkan penelitian yang dilakukan bisa dilanjutkan ke langkah nyata demi pengembangan potensi yang ada di Bumi Panjalu.
“Saya yakin perusahaan Jepang punya spirit disiplin etos kerja dan saya berharap pemerintah juga bisa melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Selama tiga hari mulai Rabu-Jumat (5-7 Juli) pihak dari PT Sumitomo Indonesia berada di Kabupaten Kediri untuk menggali potensi yang kemudian dapat ditindaklanjuti.
Beberapa lokasi yang dikunjungi diantaranya tempat budidaya ikan, peternakan maggot, sentra industri gula merah, UMKM nanas, peternakan ayam, korporasi sapi, maupun lokasi budidaya mangga podang.
Dinas Komunikasi dan Informatikan Kabupaten Kediri