KEDIRI – Dengan tambahan kekuatan tiga pemain senior sebelumnya bermain di Persik Kediri, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang juga Ketua Umum Persedikab, menaruhkan harapan tinggi. Membawa skuad Bledug Kelud naik kasta Liga II PSSI. Galih Febrianto, Eka Sama dan Bagas Satrio kini resmi berseragam Persedikab di bawah pelatih Bambang Drajat.
“Tentunya kita memang cukup selektif dalam mengambil pemain terutama dalam keterbatasan pemain senior. Jadi di Liga 3 ini, ada regulasi yang mengatur hanya 5 pemain senior dan sekarang kita isi 3 itu dari persik. Galih, Eka dan terakhir Bagas Satrio akan memperkuat back sayap kanan.
Terkait harapan? Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri menjelaskan. “Harapannya bisa naik ke Liga 2. Terkait berapa kucuran dana, itu urusannya KONI dan manajemen,” ungkap bupati dikonfirmasi usai pembukaan Piala Bupati di Stadion Canda Bhirawa Pare, Rabu kemarin Kucuran dana urusan KONI dan Manajemen.
Dedi Kurniawan, Ketua KONI Kabupaten Kediri dikonfirmasi di tempat yang sama, menjelaskan bahwa anggaran diajukan untuk Persedikab tahun ini sama seperti sebelumnya. “Sama dengan tahun kemarin, namun realisasinya menunggu persetujuan Banggar (Badan Anggaran, red) DPRD nanti masuk anggaran PAK. Selama ini masih dana talangan, dan semuanya diproyeksikan untuk lolos Liga II. Untuk anggaran 4 miliar kemarin semua sudah terserap, diantaranya untuk kontrak pelatih dan pemain,” terang Dedi Kurniawan.
Namun sayangnya, pihak Manajemen Persedikab tidak mau terbuka terkait penggunaan anggaran bersumber uang rakyat ini, apalagi tidak sebanding dengan target dan prestasi. “Yang jelas LPJ penggunaan anggaran telah selesai dan kini fokus kembali pengajuan. Kami sebenarnya juga berharap Manajemen Persedikab untuk lebih terbuka, nanti kami agendakan pertemuan antara media dengan Manajemen Persedikab,” imbuhnya.
Dedi pun kaget saat mendapat kabar, bahwa masa itu Persik saat bertanding di Liga III, hanya bermodal 750 juta. Kemudian mendapat suntikan dana dari sejumlah sponsor hingga mencapai angka 1 miliar, hasil didapat mampu menjadi Juara Liga III, diikuti raihan top skor dan pemain terbaik. “Semua tergantung kemampuan manajemen, bila bicara olahraga harus menyatu karena seiring sejalan dengan prestasi,” ungkap Hendra Setyawan, Bendahara Persik masa itu.