KEDIRI – Ditambahi terindikasi adanya kekuatan partai politik, suasana jelang Konggres PSSI Kabupaten Kediri makin memanas. Setelah sebelumnya, terdapat dua surat masuk ditujukan kepada Panitia Pemilihan Ketua ASKAB dan ditembuskan kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Mengutip isi surat dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Mahesa Dharma dan SSB Footbal Club Pare, ditegaskan salah satu calon yaitu M. Abdu Firman Kelana dianggap cacat hukum. Melalui Dentama Ardiratna, sebelumnya juga bakal calon namun memilih mengundurkan diri. Mendapat penjelasan, memang terdapat dua surat aduan dari dua SSB terhadap salah satu calon.
“Malah kini isu berkembang, ada salah satu anggota DPR RI yang juga ketua partai politik berusaha melakukan lobi untuk memenangkannya. Padahal ini cabang olahraga, bukan masalah politik. Saya menjabat Manager Persedikab juga tidak pernah menyampaikan kepada publik jika saya kader PDI Perjuangan,” terangnya, Jumat (06/01).
Dilanjutkan Denta, bila kemudian pemilihan ini tetap digelar dan siapapun bakal menduduki kursi Ketua ASKAB. Maka bila kemudian permasalahan ini dilanjut ke ranah hukum, maka semua panitia pemilihan harus bertanggung jawab.
“Telah ada surat aduan pertama, kemudian disusul surat aduan kedua. Memang ada balasan dari pihak panitia pemilihan. Namun rupanya panitia tidak melakukan validasi data. Hanya melakukan pemanggilan secara sepihak terhadap pihak Pemerintah Desa Purwokerto Ngadiluwih yang menaungi SSB Tamtama FC,” imbuhnya.
Dia pun menyatakan sepakat atas pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto maupun Ketua KONI Dedi Kurniawan, bahwa pemilihan ini untuk ditunda kemudian dilakukan penjaringan ulang. Meski demikian, melalui Sugianto selaku Ketua Panitia Pemilihan menyampaikan bahwa dirinya telah berkonsultasi dengan sejumlah pihak dan pemilihan bakal digelar Sabtu besok.
“Kami akan tetap gelar pemilihan Ketua ASKAB, terdapat dua calon. Bilamana permasalahan ini dibawa ke ranah hukum, kapasitas kami hanya menggelar pemilihan saja. Memang kami tidak melakukan validasi data saat dibuka penjaringan, hanya menerima kelengkapan administrasi bakal calon. Setelah kami tetapkan calon, kemudian muncul aduan dan pihak Desa Purwokerto kami hadirkan. Dari pengakuan pihak desa, kemudian kami lanjutkan penetapan calon,” jelas Sugianto.
Sementara terkait berita yang muncul di salah satu media, Abdu Firman Kelana menyampaikan akan menggunakan hak jawab. “Saya akan menempuh hak jawab terkait berita tersebut. Kenapa Kades Purwokerto, Bapak Arifullah Anam turut berkomentar. Informasi awal, beliau mengaku tidak dikonfirmasi oleh media tersebut,” jelasnya dikonfirmasi.
Justru kini meresahkan sejumlah pihak, muncul kabar beredar bahwa Abdu Firman Kelana ini merupakan ‘suruhan’ Mas Dhito, sapaan Bupati Kediri agar menduduki jabatan Ketua ASKAB. Terkait isu ini, Ketua DPRD menegaskan kabar tersebut sebenarnya tidak benar. “Dugaan saya, ada pihak ingin menjadikan salah satu calon sebagai Ketua ASKAB kemudian menjual nama baik Mas Bupati,” ungkap Dodi Purwanto.
editor : Nanang Priyo Basuki