KEDIRI — Sedikitnya 100 ribu penonton memenuhi tanah lapang di Desa / Kecamatan Grogol, menyaksikan Battle Sound Balap 2024, pada Sabtu malam (9/11). Event perdana dari gabungan komunitas ini juga dihadiri Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Sebelumnya digelar senam bersama, malamnya dilanjutkan peresmian Komunitas Sound Horeg dan Battle Sound Kabupaten Kediri dengan pemotongan tumpeng oleh Mas Dhito sapaan akrabnya.
Dikonfirmasi di sela acara, Mas Dhito menyatakan komitmen mendukung sound horeg di Kabupaten Kediri. Menurutnya, komunitas ini penting untuk mempererat ikatan di masyarakat, terutama di kalangan penggemar sound horeg.
“Yang utama dengan adanya Sound Horeg ini adalah bisa menguatkan hubungan keluarga di Kabupaten Kediri,” katanya.
Perda Sound Horeg

Dia pun berencana menyediakan tempat khusus untuk pertunjukan ini. Agar acara seperti ini, tidak mengganggu kegiatan umum lainnya serta mempertimbangkan dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) untuk mendukung penyelenggaraan Sound Horeg
Ketua Battle Sound Balap (BSO), Karyadi, menyambut gembira acara berlangsung meriah dan berlangsung aman.
“Acara hari ini sangat meriah. BSP saya dirikan dua tahun lalu, dan baru kali ini acara diadakan di wilayah Kediri khususnya Barat Kali,” ujarnya.
Menurut Karyadi, dukungan Mas Dhito membuka harapan besar bagi komunitas ini untuk terus berkembang dengan perizinan yang lebih mudah, terutama untuk acara karnaval mendatang.
“Dukungan dari Mas Dhito sangat luar biasa. Beliau juga menikmati Sound Horeg karena memang seorang penggemar horeg sejati,” tambah Karyadi.
Dengan lokasi acara yang luas dan jauh dari pemukiman, acara berjalan lancar tanpa gangguan keamanan. Juga berimbas kepada pelaku UMKM lokal untuk menjual produknya.
Heri, salah satu penggemar Sound Horeg dari Kecamatan Ngancar, senang melihat pengunjung yang antusias melariskan dagangan UMKM. Ia mengaku ketertarikannya pada sound horeg karena getaran suara yang memacu adrenalin.
“Menurut saya, yang membedakan sound horeg dari sound system biasa adalah daya getarnya yang kuat, bisa membuat tubuh merinding. Meski suaranya keras, tapi tetap nyaman didengar dan lebih bertenaga dari sound biasa,” jelas Heri.
jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya editor : Nanang Priyo Basuki